SEMARAPURA,BALIPOST.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta diadulat menjadi narasumber workshop Sinergi dalam Penguatan Program Pengendalian Rokok untuk Mewujudkan Krama Bali Sehat yang diselenggarakan Udayana Central. Workshop dipusatkan di Room Tiga Hotel Prime Plaza Sanur, Denpasar, Rabu (12/2) pagi. Pada kesempatan itu, Bupati Suwirta menekankan makna kata “Pesaje” yang artinya sungguh-sungguh.
Kata yang melekat pada masyarakat Bali ini begitu relevan dalam kehidupan maayarakat kekinian dalam program pengendalian rokok. Untuk pesaje mengajak masyarakat agar bebas dari bahaya rokok.
Bupati Suwirta menegaskan, seluruh lembaga terkait dan masyarakat pada umumnya, harus pesaje, sungguh-sungguh mempunyai niat yang baik untuk menjaga kesehatan dan menjaga udara tetap bersih, bagi diri sendiri dan orang lain. Di hadapan para peserta workshop, Bupati Suwirta memaparkan upaya-upaya yang dilakukan dalam menjaga kesehatan warganya.
Salah satunya dengan mengeluarkan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Meski telah ada Perda, sesungguhnya tidak serta merta bisa mengajak masyarakat untuk tidak merokok. Tetapi ada proses yang harus dilalui bagaimana masyarakat bisa menyadari akan bahaya rokok bagi kesehatan.
“Perda ini sebagai upaya agar masyarakat terhindar dari bahayanya narkoba dan kesehatannya juga bisa selalu terjaga dengan baik. Tetapi, yang terpenting adalah setelah ada perda, apa yang harus dilakukan? tentu harus sungguh-sungguh menerapkannya,” ujar Bupati Suwirta.
Selain itu, Bupati asal Nusa Ceningan ini menambahkan upaya lainnya, yakni membentuk Kader Gebrak (Gerakan Bersama Anti Rokok). Gerakan ini menyasar sekaa teruna di desa-desa serta sosialisasi pembuatan perarem (KTR) di Desa Adat. “Kita yakini diri kita bahwa merokok itu bisa menyebabkan kesehatan kita menjadi terganggu, maka dari itu saya mengajak seluruh peserta workshop agar bersama-sama tanamkan pola hidup yang sehat serta menyadari bahayanya merokok. Ingat, pesaje tinggalkan kebiasaan merokok,” ajaknya.
Selain itu, Bupati Suwirta juga berharap apa niat baik yang sudah dilakukan agar bisa dipatuhi bersama-sama. Kesehatan itu sangat penting, sehingga mari sejak dini jaga kesehatan dengan baik dimulai dari generasi muda untuk memahami dan menyudahi kebiasaan merokok. “Setelah pulang dari workshop ini, para peserta harus dapat menerapkan di daerahnya masing-masing, setidaknya dimulai dari diri sendiri,” harap Suwirta.
Sementara itu, Ketua Panitia I Made Kerta Duana menyampaikan kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan dari Pusat Penelitian Udayana Central. Kegiatan ini adalah salah satu kajian di Universitas Udayana yang konsen pada penyakit-penyakit tidak menular, pengendalian bahaya rokok dan kesehatan lainnya. “Kegiatan ini merupakan salah satu komitmen kami dari Udayana Central yang konsen terhadap penyakit-penyakit tidak menular, pengendalian bahaya rokok yang dimulai sejak tahun 2009,” ujarnya.
Acara tersebut juga dihadiri Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Anak Agung Raka Suwedi, Sp. S, hingga masing-masing peserta Dinas Kesehatan se-Bali serta para peserta workshop lainnya. (Adv/balipost)