Stok beras dicek untuk memastikan lancarnya distribusi. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Sejak Januari 2020, alokasi beras sehat untuk para ASN di Pemkab Tabanan sudah mulai dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMDA) PD Dharma Santika melalui program Gerbang Pangan Serasi. Sebagai tahap awal kegiatan ini juga menggandeng 32 usaha penyosoh gabah yang tergabung dalam Perpadi.

“Kebetulan kita juga belum punya fasilitas penyosohan sendiri, jadi pengusaha penyosohan yang tergabung Perpadi Tabanan juga masyarakat Tabanan yang secara ekonomi juga harus diberdayakan,” terang Direktur PD Darma Shantika, I Putu Sugi Darmawan, Minggu (16/2).

Baca juga:  Seribuan Hektare Lahan Sawah di Bangli akan Ditetapkan LP2B

Diambilalihnya pengelolaan alokasi beras ASN, lanjut kata Sugi bertujuan untuk menopang percepatan perkembangan BUMDa agar bisa lebih kuat. Begitupun melalui program beras ASN ini ke depan bisa membantu petani Tabanan lewat koordinasi BUMDA tanpa mematikan pengusaha penyosohan beras yang ada di Tabanan.

Di Januari, kebutuhan beras kategori beras sehat telah dikirimkan sebanyak 88 ton lebih. Untuk pengiriman Januari sampai dengan Maret 2020 masih menghabiskan stok beras GPS hasil MOU Perpadi dengan petani yang ikut program tersebut.

Baca juga:  PDDS Gandeng Subak Timbul untuk Pengadaan "Quasi Organic"

Sementara untuk musim panen 2020 yang akan mulai di April 2020, baru dari Perumda Dharma Santika yang langsung mengadakan MOU dengan Petani atas arahan Dinas Pertanian Tabanan tentang luasan dan jumlah petani yang ikut program GPS 2020. “Komunikasi dan koordinasi program GPS 2020 sampai saat ini masih terus berlangsung dengan Dinas Pertanian Tabanan,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN