Produksi buah manggis petani Tabanan. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penurunan ekspor manggis ke Tiongkok menurun sebagai imbas wabah virus Corona. Penurunannya tergolong signifikan, dari 70 ton per hari menjadi 16 ton per hari.

Ketua Asosiasi Petani Manggis Kabupaten Tabanan Jero Tesan mengatakan, akibat virus Corona, pasar manggis Bali melemah karena daya beli masyarakat Tiongkok turun. Selain itu, ada imbauan bagi warga Tiongkok untuk tidak ke luar rumah sehingga menyebabkan pasar turun. Pasar grosir di Tiongkok juga tutup, hanya supermarket dan beberapa pasar di Beijing yang masih buka.

Baca juga:  Tak Lagi Andalkan Pariwisata, Sektor Ini Bisa Dikembangkan di Bali

Kendala lainnya adalah per tanggal 5 Februari sudah ada larangan pesawat dari Bali yang langsung terbang dari dan ke Tiongkok, sehingga ia kesulitan pada transportasi. ‘’Kalaupun kita memenuhi pasar ritelnya di Tiongkok, kita bisa memenuhi tapi permasalahan transportasi yang masih jadi kendala,’’ ungkapnya, Senin (17/2).

Meskipun penerbangan langsung ditutup, namun eksportir manggis masih bisa melakukan pengiriman dengan menggunakan kapal laut atau penerbangan yang connecting ke Tiongkok. Stok pun melimpah akibat pengiriman tidak bisa dilakukan maksimal sehingga harga manggis juga turun. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Sekda Bali Buka Turnamen Tennis Lapangan Bapor Korpri
BAGIKAN