DENPASAR, BALIPOST.com – Meski diterpa virus Corona, ternyata impor komoditas hortikultura dari negara Tiongkok ke Indonesia tidak ditutup. Salah satu produk hortikultura Tiongkok yang dimpor adalah adalah buah-buahan. Untuk produk buah asal Tiongkok yang masuk ke Bali antara lain buah Apel Fuji, Anggur dan Pear.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Wayan Jarta, Senin (17/2) mengatakan berdasarkan informasi dan Kementerian Perdagangan tidak ada penutupan impor produk hortikultura dari Tiongkok. Artinya produk ini masih tetap bisa masuk ke Indonesia.
Hanya saja untuk Bali pintu masuk impor untuk produk ini tidak langsung tetapi melalui Jawa Timur. ”Tidak ditutupnya impor produk Hortikultura karena masih dianggap aman dari virus Corona,” ujar Jarta.
Mengenai kebutuhan buah diakui Jarta, Bali adalah daerah yang kebutuhannya cukup tinggi utamanya saat jelang hari raya seperti Galungan dan Kuningan. Pihaknya terus menghimbau masyarakat untuk membeli buah lokal.
Namun dengan permintaan yang tinggi saat ini tentu masyarakat akan membeli buah yang harganya bersaing dan stoknya ada. ”Misalnya buah lokal saat ini yang ada adalah salak dan maggis. Masyarakat cenderung memilih buah lokal jika harganya bersaing dan stoknya ada,” ujarnya.
Meski tidak memaksa masyarakat untuk membeli buah lokal namun menurut Jarta pihaknya terus menerus menghimbau agar masyarakat membeli buah lokal. Begitu juga dengan pedagang buah untuk mengutamakan buah lokal. ”Namun kembali kepada permintaan. Jika permintaan lebih banyak ke buah impor tentu yang disiapkan oleh pedagang lebih banyak buah impor. Karena itu kami menghimbau agar masyarakat mengutamakan beli buah lokal,” ujar Jarta. (Wira Sanjiwani/balipost)