Ilustrasi. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hampir 20-25 persen karyawan mendapat jatah kerja malam. Hal ini membuat mereka tidur pada siang hari dan jam tidurnya berubah.

Sayangnya, tidur siang hari kualitasnya tidak sama dengan tidur malam. Bahkan jika berhasil tertidur, kualitasnya sangat buruk.

Anda tidak bisa menipu tubuh hanya dengan membuat ruangan menjadi gelap. Tidur memerlukan proses kimia tertentu di dalam tubuh.

Kurang tidur bisa mengganggu banyak proses biologis dan kimiawi dalam tubuh, dan tidur di siang hari adalah salah satu faktor yang bisa mengurangi masa hidup. Berikut adalah alasan mengapa bekerja pada malam hari buruk bagi kesehatan, dikutip dari tempo.co.

Baca juga:  Penambahan Pasien Sembuh Kembali Lampaui Kasus Positif COVID-19

1. Pakar kesehatan menyebut giliran kerja malam sebagai pergeseran karsinogenik. Alasannya, giliran malam bisa meningkatkan risiko kanker.

2. Banyak perubahan terjadi pada tubuh saat bekerja di malam hari dan tidur di siang hari. Hal ini mempengaruhi tingkat melatonin dalam tubuh.

3. Satu studi mengungkapkan sebagian besar pekerja di bidang keperawatan yang bekerja di malam hari berisiko terkena kanker payudara.

4. Tidur siang dapat mengganggu aktivitas gen, dan efek ini dikatakan lebih berbahaya dibandingkan dengan kurang tidur.

Baca juga:  Tambahan Kasus Bali Masih Dua Digit, Korban Jiwa COVID-19 Juga Dilaporkan

5. Pekerja giliran malam lebih rentan terhadap masalah kesehatan, seperti kanker, masalah jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.

6. Saat tidur di siang hari dan bekerja di malam hari, nafsu makan mengalami perubahan tertentu dan metabolisme juga akan terganggu. Anda mungkin makan banyak selama beberapa waktu dan tidak ingin makan di waktu-waktu tertentu. Secara bertahap, pola makan menjadi berantakan.

Baca juga:  Tradisi Ngerebeg di Tegallalang Diharapkan Netralisir Pandemi Covid -19

7. Kurang tidur juga secara bertahap mempengaruhi kondisi kulit. Anda mungkin akan mengalami penuaan lebih cepat saat tubuh gagal menyesuaikan diri dengan pola tidur yang tidak normal. (Goes Arya/balipost)

Sumber : tempo.co

BAGIKAN