DENPASAR, BALIPOST.com – Materi Rakernas Pramuka 2020, Kamis (20/2), yang salah satunya Gerakan Pramuka Digital 2020, menjadi hal yang menarik. Hal ini sejalan dengan gebrakan yang sedang dibangun Kwarda Bali di awal kepengurusan Baru 2019 – 2024 yaitu “Kwarda Bali Goes to 4.0.”

Salah satu isinya adalah pemutakhiran data Anggota Pramuka. Ketua Kwarda Bali I Made Rentin mengatakan, database anggota Pramuka menjadi sebuah keniscayaan, karena potensi besar ada pada gerakan Pramuka yang bisa merambah di semua level dan semua jenjang. Sampai saat ini terdapat sekitar 25 juta anggota Pramuka, dan berpotensi menjadi 45 juta di 2023, serta data pengurus 2 juta. “Mengenai aktivitas anggota dan pengurus, hal itu akan terjawab dengan pendataan secara digital,” jelasnya.

Baca juga:  Sejak Dibuka 31 Juli, Maskapai Penerbangan Layani 9 Rute

Rentin yang juga Kepala BPBD Provinsi Bali mengatakan, beberapa agenda utama digitalisasi diantaranya mendata ulang dan menyiapkan identitas digital, yaitu memindahkan dan memastikan seluruh data siap digunakan secara digital, termasuk dengan tingkatan atau keahlian yang ada saat ini. Selain itu menyiapkan konektivitas dan interaksi antar anggota, yaitu dari data yang ada secara machine learning akan melakukan profilling dan rekomendasi perkenalan dan aktivitas agar interaksi antar pengguna.

Baca juga:  Pramuka, Wajib atau Pilihan?

Terakhir, menyiapkan transaksi dan monetisasi dengan ekosistem, yaitu jika sudah terjadi interaksi. Akan disisipkan iklan non intrusive, disiapkan dompet digital, monetisasi ekosistem partner hingga loyalty yang ingin masuk.

Rentin menjelaskan, berbagai keuntungan jika Pramuka bersinergi secara digital. Mulai dari kredibilitas, Konektabilitas, dan kemandirian. “Kami patut berbangga bahwa program strategis ini (pramuka digital) juga digerakkan oleh Kwarnas, ini artinya semangat “go digital” akan menjadi gerakan bersama,” pungkas Made Rentin. (Agung Dharmada/balipost)

Baca juga:  Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana akan Diperluas Cakupannya
BAGIKAN