Ilustrasi. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menjamin keamanan data penduduk dalam sensus penduduk online. Sebab, upaya pengamanan melibatkan banyak pihak mulai dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), BPPT, LIPI, Cyber Tim dari Kemenkominfo, hingga Google.

“Secara umum upaya pengamanan data sudah dilaksanakan maksimal, ” ujar Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, belum lama ini.

Baca juga:  Januari 2021, Kunjungan Wisman ke Bali Anjlok Hampir 100 Persen!

Menurut Adi Nugroho, upaya pengamanan juga termasuk agar data penduduk tidak dimanfaatkan untuk penipuan oleh oknum-oknum tertentu. Dengan kata lain, pengamanan meliputi penggunaan data dan kemungkinan lain seperti penipuan tersebut.

Di sisi lain, pihaknya mengingatkan bahwa sensus penduduk secara online masih akan berlangsung hingga 31 Maret mendatang sejak dimulai 15 Februari. Dalam hal ini, tidak ada petugas yang datang mengunjungi rumah-rumah tinggal.

Baca juga:  Banyak HKBN di Mei, Bali Justru Deflasi

Pihaknya bekerjasama dengan seluruh OPD di Pemprov Bali dan kabupaten/kota untuk memastikan semua pegawai di lingkungannya melakukan pendataan. Begitu juga dengan camat, kepala desa hingga desa adat dan klian banjar. “Selain itu kami juga menitipkan keluarganya juga didata, tetangganya yang terjangkau juga didata,” jelasnya.

Adi Nugroho menambahkan, pihaknya juga sedang menyiapkan untuk menurunkan tim melakukan pendampingan di tempat-tempat layanan umum. Seperti misalnya sekolah, perguruan tinggi, mall, pasar dan tempat-tempat berkumpulnya banyak orang untuk mengajak masyarakat bersama-sama melakukan sensus penduduk online. Ini merupakan upaya agar sensus penduduk online mendekati atau bahkan bisa mencapai 100 persen. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Singaraja Masuk Lima Kota Inflasi Tertinggi di Indonesia
BAGIKAN