BANGLI, BALIPOST.com – Keberadaan keramba jaring apung (KJA) selama ini dituding sebagai salah satu penyebab pencemaran Danau Batur. Terkait hal itu, Bupati Bangli I Made Gianyar berencana membuat sodetan di pinggiran danau.
“Saya sudah minta Bappeda untuk melakukan kajian serta membuat masterplan dan DED agar ekonomi nelayan tetap bisa tumbuh dan danaunya tidak tercemar,” ujar Gianyar, Kamis (20/2).
Pihaknya akan memohon ke kehutanan agar lahan-lahan hutan yang berbatasan dengan danau bisa dimanfaatkan untuk membuat sodetan. Sodetan tersebut dipakai mengalirkan air Danau Batur ke lahan-lahan berbentuk kolam/tambak. Selanjutnya kolam/tambak tulah yang dipakai masyarakat sebagai penggganti KJA untuk budidaya ikan.
Menurut Gianyar, upaya seperti itu bisa menekan pencemaran air di Danau Batur. Sebab, adanya kolam/tambak maka pakan ikan tidak lagi langsung jatuh dan menumpuk di dasar danau. Tiga kali atau lima kali panen, kolam dikuras airnya. Air pengurasan untuk pertanian, sedangkan sisa-sisa makanan dipakai pupuk.
Pemkab Bangli sudah berupaya mengurangi pencemaran di Danau Batur dengan membatasi keberadaan KJA dan mengatur zonasinya. Namun, hal itu ternyata tidak cukup efektif dalam mengurangi pencemaran. (Dayu Swasrina/balipost)