Kandang babi disemprot disinfektan. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus babi mati mendadak di Karangasem meluas. Saat ini, kasusnya telah merambah hingga di lima desa.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Karangasem I Made Ari Susanta, Jumat (21/2), mengatakan lima desa tersebut yakni Besakih, Ababi, Amerta Bhuana, Manggis dan Tenganan. “Dari laporan, jumlah babi yang mati mendadak sebanyak 50 ekor,” ujarnya.

Susanta menambahkan, untuk mencegah kasus ini, pihaknya telah memberikan edukasi kepada peternak supaya melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara berkala. ‘’Disinfektan ini mampu membunuh virus yang dapat memicu atau menyebab kematian babi,’’ katanya.

Baca juga:  Agar Dipahami Masyarakat, Alih Aksara dan Bahasa Lontar Penting Dilakukan

Sampai saat ini pihaknya belum berani memastikan penyebab matinya babi milik peternak. Sebab, sampai sekarang sampel masih dicek di laboratorium. “Semoga saja kematian babi tidak terkena virus ASF,” kata Ari Susanta. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN