Bicara isu pertanian seakan tak ada habisnya. Berbanding terbalik dengan luas lahan pertanian yang terus menyusut. Inilah paradoks sektor pertanian khususnya di Bali. Teori, kritik dan saran untuk menjaga keberlanjutan pertanian telah digaungkan sejak lama.
Namun kepada siapa hal itu semua diarahkan, seharusnya kembali direnungkan mulai sekarang. Terbukti, pemerintah saja tidak cukup mampu karena masalah alih fungsi lahan dan kesejahteraan petani dipengaruhi banyak faktor, termasuk internal petani itu sendiri. Persoalan ini harus segera dipecahkan.
Peluang agar mampu menjadikan pertanian sektor menjanjikan mesti digarap. Jika tidak begitu, regenerasi petani hanya omong kosong. Netizen yang menanggapi berita ‘’Arahkan Generasi Muda Geluti Pertanian Modern Berorientasi Pasar’’ yang diposting di akun Facebook @balipost pada intinya menyampaikan, pewarisan pertanian berkaitan erat dengan kesejahteraan petani. Kuncinya hanya itu.
Buat apa mengarahkan generasi milenial membajak sawah kalau pada akhirnya merugi. Pemerintah dan swasta di sini punya peran penting memfasilitasi produk pertanian lokal agar mampu menembus segala lini pasar. Penetrasi produk lokal bisa diperkuat dengan mempersempit keran impor.
Jika dari aspek kuantitas tidak mampu bersaing, menangkan sisi kualitas. Ingatlah bahwa Bali punya produk-produk pertanian unggul. Generasi milenial jangan tinggal diam. Ambil peluang ini. Aktiflah mempromosikan dan memasarkan produk pertanian lokal dengan memanfaatkan internet. Sebab, rantai distribusi yang kuat akan memengaruhi produksi karena berkaitan dengan pemenuhan permintaan pasar. Celah produksi inilah yang nantinya bisa dilirik generasi muda.
De Darma
Jangan diarahkan semata pak, tolong segala hasil panen pertanian diperhatikan. Contohnya biar tidak saat harga mahal heboh, saat petani gagal panen atau harga tak sesuai, pura-pura bongol. Bayangkan coba tidak ada petani, apa yang terjadi.
Fajar Atjeh
Saya juga bekas anak petani, jadi tahu bagaimana rasanya saat harga hasil panennya anjlok, sakit tapi gak berdarah. Sudah orangtua kerjanya dari pagi sampai sore, panas, hujan, belum lagi ada hamanya. Aduh lengkap sudah.
Nyoman Suarsana
Besok-besok kalau banyak punya uang, terus tidak ada beras, tak ada sayur, tidak ada buah, memangnya uang yang dimakan? Pertanian lesu. Katanya kerja demi sepiring nasi.
Putu Krisna Dwipayana
Cuma memperhatikan nasib petani, tapi tidak membantu. Bapak saya petani, kalau menanam padi, tiga bulan baru menghasilkan. Memenuhi hidup selama tiga bulan ini yang perlu dipikirkan.
Wayan Semarajaya Tangkas
Memajukan petani baru hanya sebatas di wacana saja.
Widiatmika Sudharpa
Sepanjang pemerintahan daerah Bali dengan segenap jajarannya mau berkomitmen untuk mendukung dengan segala upaya, pasti banyak yang mau seperti Thailand contohnya. Tapi kalau sekadar retorika dekat pemilu, ya enggaklah, pasti nonsen lagi.
Ngurah Harley
Pas kampanye bagus programnya.
Tuadi Pochinki
Mengarahkan dan mengimbau, siapa pun bisa. Kan cuma ngomong doang, talk less do more.
Adiguna I Gede Agus
Perhatikan petani bukan hanya dengan omongan tapi berikan tanggungan yang sama seperti PNS kepada petani.
Agung Skip
Majukan Bali dengan pembangunan pertanian. Maka ajeg Bali pasti terjaga. Mandiri pangan dan bahan bebantenan.
Dek DUnk
Lahan yang akan digarap tidak ada karena sudah habis dijual.
Switra Adnyana
Lahan sudah sedikit. Yang produktif sudah semuanya berubah jadi perumahan dan vila.
Iwayan Suparka
Sawah sudah habis karena jadi vila.
Sugix Luph Alvin
Kalau dengan menjadi petani bisa sejahtera, tidak perlu diarahkan segala semua pasti akan mau menjadi petani.
Danu Winartha
Arahkan biar warga netizen kalau belanja di pasar tradisional, bukan mall yang impor.
Donny Jaya Laksmana
Bagaimana mau bertani kalau sawahnya digerus investor untuk dijadikan vila dan perumahan tak berpenghuni?
Arya Lawa Manuaba
Pertanian perlu air. Bagaimana bisa bertani kalau air disedot jutaan liter untuk toilet bintang lima melulu. Apalagi mau bangun akomodasi wisata Teluk Benoa, iya toh?
De Art Kupit
Diarahkan, tapi alih fungsi lahan semakin banyak dan pemerintah tidak tegas dengan jalur hijau.
Ariana Komang
Irigasinya dulu diperbaiki pak.