GIANYAR, BALIPOST.com – Gran Fondo New York (GFNY) Bali 2020 akan digelar pada Minggu (23/2) dengan rute melewati 4 kabupaten. Akibat dari mewabahnya Corona, dipastikan sebanyak 34 peserta dari Tiongkok tidak akan berpartisipasi dalam event tahunan yang sudah ketiga kalinya digelar ini.
Kepastian soal tidak hadirnya pesepeda dari Tiongkok diungkapkan Organizer GFNY Indonesia, Axel Moeller, Sabtu (22/2). Ia mengatakan peserta yang sudah mendaftar dalam kategori yang dilombakan, yakni Long Distance sejauh 135 km dan Medium Distance sejauh 105 km, sebanyak 1.800 orang.
Hingga Sabtu sore, jumlah peserta yang melakukan registrasi ulang sebanyak 1.431 peserta. “Jumlah ini kemungkinan bertambah karena sejumlah pesepeda dari negara lain ada yang datang pada malam hari. Kepastian jumlah peserta bisa dilihat sebelum lomba digelar pada Minggu pagi,” ungkapnya.
Ia pun mengatakan wabah Corona yang merebak di sejumlah negara berpengaruh terhadap kehadiran sejumlah pesepeda. Ia memastikan ada 34 orang dari Tiongkok yang tidak bisa hadir karena ditutupnya akses penerbangan.
Selain itu, sejumlah peserta dari negara-negara yang terinfeksi Corona, seperti Jepang, Singapura dan Hongkong juga kemungkinan besar tidak hadir. “Kami masih belum memiliki data pasti orang-orang yang batal berpartisipasi karena mereka juga belum mengonfirmasi. Yang jelas dari China tidak akan hadir karena adanya larangan bepergian,” terang pria asal Jerman ini.
Ia mengatakan GFNY Bali sudah ketiga kalinya digelar. Bali dipilih sebagai lokasi karena keindahan alamnya. “Bali memiliki magnet kuat bagi para pecinta olahraga bersepeda jarak jauh untuk datang dan datang lagi,” ujarnya.
Dijelaskan, GFNY Bali akan melewati 4 kabupaten, yakni Klungkung, Karangasem, Bangli, dan Gianyar. Start awal akan dilakukan di Jl. IB Mantra, Lebih, Gianyar.
Salah satu komunitas yang berpartisipasi dalam GFNY Bali 2020 adalah Bike To Work. Ketua Bike to Work (B2W) Indonesia, Poetoet Soedarjanto mengapresiasi kegiatan ini. Sebab, selain sebagai sarana memasyarakatkan bersepeda, kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya meningkatkan kualitas pariwisata. “Kami berharap para peserta dari luar negeri yang ikut dalam GFNY Bali bisa membawa cerita ke negaranya bahwa Indonesia sangat layak dikunjungi sehingga pariwisata bisa tumbuh terus,” ujarnya.
Ia pun menilai bersepeda merupakan solusi mengatasi kemacetan dan polusi di kota-kota besar, termasuk Denpasar sebagai ibukota Bali. “Jadi, bersepeda ini bukan hanya sport saja, tapi menjadi alat transport bagi pengguna jalan sehingga kemacetan dan polusi bisa diatasi,” kata Poetoet. (Diah Dewi/balipost)