Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga memotong tumpeng sebagai tanda syukur HUT ke-32 WHDI Pusat, Minggu (23/2). Potongan tumpeng diserahkan kepada Ketum WHDI Pusat, Rataya Kentjanawati. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Perkumpulan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Pusat memperingati HUT ke-32 di Gedung Chandrasa Kopassus, Cijantung-Jakarta, Minggu (23/2). HUT WHDI kali ini dirangkai dengan HUT PHDI Pusat yang ke-61.

Momen ini sebagai wujud kekompakan antara ibu-ibu di WHDI dengan bapak-bapak di PHDI. Tema HUT yang diusung kali ini adalah “Wanita Hindu Mandiri, Berdaya Mewujudkan Generasi Unggul”.

HUT ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Darma Adiaksa yang diserahkan kepada Ketum Pelaksana Harian PHDI Pusat dan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga yang diserahkan kepada Ketum WHDI Pusat. Pada kesempatan ini, Bintang Puspayoga juga menjadi keynote speaker dalam HUT tersebut.

Baca juga:  Buat Regulasi Cegah Perkawinan Anak, Menteri PPPA Beri Penghargaan ke Gubernur NTB

Pada HUT kali ini, Ketum WHDI Pusat, Rataya Kentjanawati, berharap wanita Hindu harus menjadi wanita yang mandiri dengan mengikuti perubahan zaman. Sehingga, wanita Hindu mampu dan dapat mendampingi anak-anaknya yang tumbuh dalam alam modern yang canggih.

Dengan harapan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dapat tumbuh menjadi anak-anak yang hebat. Sebab, baik buruknya bangsa tidak terlepas dari peran seorang ibu untuk anak-anak yang akan menjadi SDM yang hebat untuk menjaga pilar-pilar kebangsaan.

Baca juga:  Festival Sego Lemeng Warnai Promo Wisata Tahunan Banyuwangi

Oleh karena itu, tema “Wanita Hindu Mandiri, Berdaya Mewujudkan Generasi Unggul” diangkat dalam HUT ke-32 WHDI kali ini. Sebab, tema ini sangat relevan dengan era revolusi industri 4.0 yang berbasis digital.

“Kita sebagai perempuan dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih terutama dalam bidang IT, sehingga kita dapat menyesuaikan perkembangan zaman terutama dalam keluarga, khususnya dengan anak-anak, sehingga nyambung kalau kita berhadapan dengan siapa saja,” pungkasnya. (Winatha/balipost)

Baca juga:  SDM Aset Negara Paling Berharga, Dimulai Dengan Pemenuhan Hak Anak
BAGIKAN