TABANAN, BALIPOST.com- Dari total 25 obyek wisata yang ada di Kabupaten Tabanan, hanya empat obyek yang selama ini cukup dikenal oleh wisatawan seperti DTW Tanah Lot, Danau Beratan, Jatiluwih dan Alas Kedaton. Tidak salah jika empat DTW ini terus diupayakan untuk dilakukan penataan agar bisa membantu menggenjot PAD.
Misalnya saja DTW Alas Kedaton yang dikenal dengan wisata monyet dengan areal kawasan hutannya kini terus berbenah diri. Salah satunya dengan rencana menambah wahana wisata seperti flying fox, sepeda udara dan ayunan tradisional.
Perbekel Desa Kukuh I Made Sugianto menjelaskan selain untuk menata kembali obyek wisata yang sempat populer dimasanya ini, juga untuk bisa membantu meningkatkan sumber pendapatan daerah (PAD). Terobosan atau ide yang muncul yakni menambahkan wahana permainan yang tentunya disesuaikan dengan potensi yang sudah ada. “Masih proses, jika tidak ada halangan bulan Maret 2020 sudah bisa terealisasi,” terangnya, Minggu (23/2).
Terkait penambahan wahana wisata tersebut, lanjut kata Sugianto menggunakan dana desa sebesar Rp 360 juta. “Kami masih menunggu dana cair,” ucapnya lagi.
Dengan dana tersebut, tentunya dimanfaatkan untuk penambahan wahana seperti sepeda udara, flying fox, ayunan tradisional dan honor karyawan selama setahun. Dimana pihak desa akan merekrut 6 orang pegawai untuk pemandu flying fox, sepeda udara dan ayunan dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Nantinya wahana ini dikelola oleh Bumdes Winangun Desa Kukuh. “Untuk ayunan tradisional sudah dipasang satu buah, Hari Raya Kuningan kemungkinan sudah beroperasi,” imbuh Sugianto.
Selain penataan dan penambahan wahana wisata tersebut, dikatakan Sugianto, sejumlah program prioritas sudah berjalan baik. Mulai dari membangun PAUD dan infrastruktur. “Kini saatnya Desa Kukuh membangun BUMDes dan buat wahana pariwisata untuk hasilkan PAD,” ucapnya. Dia menambahkan rencanya wahana baru itu akan dipasang utara hutan Desa Kukuh. (Puspawati/balipost)