DENPASAR, BALIPOST.com – Menghadapi pilkada serentak, partai demokrat mulai menggalang koalisi dengan sejumlah partai politik di daerah. Koalisi yang dibangun sifatnya tentatif, tergantung situasi di lapangan.
Sampai saat ini, koalisi yang sudah terbangun dan pasti hanya di kabupaten Jembrana. Demokrat bersama sejumlah parpol lainnya akan mengeroyok PDIP.
Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta yang ditemui di Sanur, saat musda Golkar mengatakan, konsolidasi sampai saat ini masih terus berjalan, tinggal beberapa daerah yang memerlukan finalisasi.
Terkait koalisi yang akan berhadapan dengan PDIP, Mudarta juga mengatakan tidak selalu koalisi yang dibentuk oleh Demokrat akan melawan PDIP. Koalisi yang akan dibangun tentu berdasarkan arah angin masyarakat. Seperti di Badung misalnya. Berdasarkan hasil survai, level incumbent saat ini sangat kuat, mencapai 70 persen. Keinginan masyarakat Badung masih tinggi, bisa saja koalisi dibangun dengan PDIP.
Hal ini sebagaimana warna dasar partai demokrat yang biru sehingga memang bisa cair kemana saja. Dimana ada pandangan yang sama kita bisa.
“Koalisi ini bukan mencari aman, kita memang lakukan potret menyeluruh dan antusias masyarakat Badung masih tinggi memilih kesana, sehingga percuma melawan arus,” katanya.
Sementara untuk Karangasem, konsolidasi akan dirapikan lagi dengan partai Golkar. Kami sangat nyambung, sama partai nasionalisme, memiliki rasa kebangsaan yang bagus, Pancasila, sehingga dengan visi yang sama maka sangat gampang membangun koalisi baik di level Kabupaten maupun di tingkat Provinsi.
Kedepan Demokrat harus sinergi dan terbuka, menyesuaikan dengan dinamika dilapangan. Membangun daerah tidak bisa sendiri. Karena seberapa hebatnya pemain itu, harus siap turun. (Agung Dharmada/balipost)