Suasana di rumah duka I Gusti Agung Wiyat asal Puri Anyar Keramas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh Selasa (25/2). (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Seniman drama gong, I Gusti Agung Wiyat, meninggal dunia di Rumah Sakit Family Husada, Gianyar, Senin (24/2). Pria asal Puri Anyar Keramas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, ini diketahui mengalami komplikasi sampai akhirnya menghembuskan napas terakhir pada usia 74 tahun.

Anak kedua almarhum, I Gusti Agung Yuri Kasturi Wyati Oka, mengatakan pada masa jayanya di era 1980-an, I Gusti Agung Wiyat kerap tampil di berbagai wilayah di Bali. “Ayah tampil sebagai Patih Banas Pati Raja,” ujarnya, Selasa (25/2).

Baca juga:  Rangkaian Piodalan Pura Samuan Tiga Ditiadakan

Agung Wiyat juga gemar menulis cerpen dan sempat mendapatkan penghargaan Wijaya Kusuma. Penerusnya yang berkecimpung di dunia seni tidak ada. “Tak ada anaknya yang berprofesi sebagai penari,” imbuhnya.

Kepergian almarhum bertepatan dengan piodalan di Pura Dadya yang diempon oleh keluarganya. “Ayah meninggal pas odalan. Acara palebon masih menunggu paruman keluarga, namun kemungkinan dilakukan setelah Nyepi,” ungkap Agung Yuri.

Gusti Agung Wiyat memiliki dua istri. Istri pertama Anak Agung Oka Suardhi meninggal pada 2006 lalu. Istri pertama memiliki tiga anak, sedangkan dari istri kedua, Anak Agung Manik, mempunyai satu anak. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Piodalan di Pura Pasar Agung, “Pemedek” Diminta Tetap Waspada
BAGIKAN