Suasana pertemuan di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar Selasa (25/2) terkait penyatuan kembali pelaksanaan tawur kesanga di Catus Pata Gianyar. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Dalam penyelenggaraan tawur kesanga tahun ini Pemda Gianyar akhirnya melunak. Dipastikan tahun ini pelaksanaan upacara tawur akan dilaksanakan bersama Desa Adat Gianyar di catus pata desa adat setempat, seperti dua tahun.

Upacara tawur tersebut akan dipuput sarwa pandita, dengan menjalankan fungsi Tri Sadaka. Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar Selasa (25/2), mengatakan setelah berulang kali melakukan pembahasan dengan pihak Desa Adat Gianyar, akhirnya disepakati pelaksanaan tawur kesanga akan disatukan, berlokasi di depan Lapangan Astina Gianyar. “Jadi kita sudah menemukan satu pemahaman, bahwa tetap tawur di satu tempat saja, sesuai dua tahun kemarin yakni di catus pata Gianyar,” ungkapnya.

Baca juga:  Cegah Penyakit BDB, Pemkab Gianyar Gelar Gertak PSN

Ditegaskan pula dalam prosesi tawur itu akan dipuput oleh sarwa pandita. Dikatakan mereka yang memuput ini akan melaksanakan upacara dengan menjalankan fungsi tri sadaka. “Kesepakatannya memakai fungsi tri sadaka, namun sesuai permintaan Bapak Bupati yang muput ialah Sarwa Pandita,” katanya.

Bendesa Adat Gianyar, Dewa Suardana mengaku pembahasan terkait lokasi tawur ini sudah dilakukan sampai 10 kali. Dikatakan pihaknya di Desa Adat Gianyar ingin mewujudkan kedamaian. “Jadi apa yang kita putuskan sesuai permohonan Pemda, desa menurunkan tensi, pemda juga menurunkan tensi, jadi apa yang ktia laksanakan tawur ini bisa damai,” katanya.

Baca juga:  "Masineb", Karya Agung di Pura Dasar Bhuana

Sementara, terkait pemisahan pelaksanaan tawur kesanga 2019, dikatakan terjadi karena kurangnya waktu untuk komunikasi. Sehingga pada 2019, tawur kesanga antara Pemda dan Desa Adat Gianyar digelar pada tempat berbeda.

Dewa Suardana mengungkapkan sesuai dresta Desa Adat Gianyar yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun, tawur kesanga pada Catus Pata Gianyar selalu dipuput tiga pandita (yakni pandita siwa, budha dan bhujangga). Dikatakan ketegasan terkait tiga pandita sebagai pemuput upacara, hanya merupakan dresta yang berlangsung sejak awal dilaksanakannya tawur kesanga.

Ditambahkan sarwa pandita yang akan memuput tawur kesanga di catus Pata Gianyar yakni Ida Pedanda Griya Hyang api, Pedanda Buda dari Griya Sukawati, Pandita Bujanga Griya Sengguan, Ida Sri Empu Griya Pasdalem, Ida Pandita Bujangga Dalem Putra Kebon Griya Pasdalem, Ida Sira Mpu Pande Laplapan, dan Ida Rsi Griya Kenurunan Blahbatuh.

Baca juga:  Gianyar Mulai Terima "Booking" Delegasi IMF-WB AM

Sementara terkait anggaran, selama ini desa adat Gianyar menerima dana sebesar Rp 250 juta dari Pemda Gianyar. Anggaran tersebut digunakan tidak hanya untuk tawur kesanga saja, namun untuk seluruh rangkaian penyepian. “Anggaran itu termasuk dharma santi dan persiapan lainya, dibantu 250 juta dalam rangka pelaksanaan penyepian,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN