Wakil Ketua KONI Bali Maryoto Subekti. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tercatat 239 atlet PON Bali dari 28 cabor mulai melakukan Training Centre (TC) atau Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Desentralisasi mulai, Rabu (26/2). Para atlet akan menjalani tes fisik di GOR Lila Bhuana, Kamis (27/2).

Selanjutnya, para atlet juga akan dievaluasi per triwulan menyangkut kesehatan dan psikologis. Wakil Ketua KONI Bali Maryoto Subekti menuturkan, pihaknya meminta para pelatih agar memaksimalkan menu dan program latihan terhadap para atlet, supaya atlet bisa tampil maksimal dan prestasinya meningkat. “Kami minta pelatih yang menangani atlet PON, berdasarkan pengprov cabor. Jika perlu, pelatih yang dipercaya berlisensi dan bersertifikat, sebab kami menerapkan transparansi,” ujar Maryoto.

Baca juga:  Selama TC PON, Puluhan Atlet Terpapar COVID-19

Dikemukakannya, dalam upaya mengukur prestasi atlet, pelatih bisa menerjunkan atletnya pada event-event berskala nasional. Tujuannya, mengukur sejauh mana atlet bisa menerapkan teori dan menu latihan yang diberikan pelatih, sekaligus menakar prestasi atlet.

Di sisi lain, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi menegaskan, Bali meloloskan 341 atlet pada PON XIX tahun 2016 di Jabar. Namun, hanya 30 persen atau 120 atlet yang menyumbangkan medali emas 20 keping dan menempatkan Bali pada peringkat keenam. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Serapan Beras Hitam Tabanan di Pasaran Belum Maksimal
BAGIKAN