Ilustrasi. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – KPU menetapkan target partisipasi masyarakat sebanyak 85 persen dalam pilkada serentak di enam kabupaten dan kota di Bali pada September 2020. Untuk mencapainya, KPU akan menggandeng desa adat dalam mengundang pemilih datang ke TPS dengan menyuarakan kulkul.

”KPU akan mengoptimalkan peran masyarakat untuk datang memilih ke TPS. Selain desa adat, peran serta disabilitas, perempuan dan kaum milenial juga menjadi perhatian kami,” jelas Komisioner KPU Bali Gede Jhon Dharmawan usai penyelenggaraan FDG membahas materi pendidikan pemilih pemilihan serentak 2020, Rabu (26/2).

Baca juga:  Hindari Penumpukan di Perbatasan, Ini Pola Baru PKM

FGD diikuti KPU kabupaten dan kota dengan narasumber Ketut Udi Prayudi (presidium JADI Bali) dan Kadek Dwita Apriani (peneliti). Menurut Jhon, ada empat sasaran yang dibidik KPU dalam menyukseskan partisipasi pemilih agar sesuai target, yaitu masyarakat adat, disabilitas, perempuan dan milenial.

Bukannya pihaknya belum pernah melakukan sosialisasi dengan empat unsur tersebut, melainkan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan pemilu sebelumnya. Pemilih penyandang disabilitas hanya 50 persen yang hadir ke TPS. Dalam DPT jumlah perempuan lebih banyak, namun yang mencobolos lebih sedikit daripada laki-laki. Sementara untuk pemilih milenial berumur 17-30 tahun, penyampaian informasi pemilihan akan menyasar digital.

Baca juga:  SMAN 2 Semarapura Juara Umum Porsenijar Tingkat SMA Sederajat

Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, nantinya akan dirumuskan inovasi yang salah satunya bekerja sama dengan Majelis Desa Adat dan Gubernur. Koordinasi dalam menyukseskan pilkada serentak ini dalam hal meminta suara kulkul milik desa adat atau banjar adat saat hari pencoblosan. ”Bunyi kulkul ini hanya dalam proses datang ke TPS, bukan mobilisasi untuk memilih kandidat, tegasnya. (Agung Dharmada/Balipost)

BAGIKAN