Penutupan Bulan Bahasa Bali digelar Kamis (27/2). (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bulan Bahasa Bali 2020 resmi ditutup Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis (27/2). Sebelumnya, perhelatan bulan bahasa Bali tahun kedua ini berlangsung sejak 1 Februari lalu dan ditutup pada hari ke-27.

Acara penutupan di hari Kamis bertepatan dengan hari penggunaan busana adat Bali dan bahasa Bali. “Kami berterima kasih kepada pemerintah kabupaten/kota serta desa dinas dan desa adat karena bulan bahasa Bali kedua ini sekarang sudah dirayakan menyemesta ke seluruh Bali,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan “Kun” Adnyana disela-sela acara penutupan bulan bahasa Bali.

Baca juga:  Lomba Pidato Bahasa Bali, Diundang 16 Desa, Tampil Hanya Empat Peserta

Menurut Kun, antusiasme masyarakat terbilang sangat tinggi untuk menjadi bagian dari perhelatan bulan bahasa Bali. Dari target awal 5.000 peserta, tercapai 5.500an peserta aktif. Baik yang mengikuti wimbakara (lomba), krialoka (workshop), maupun widyatula (diskusi).

“Terutama juga dari kalangan milenial. Lomba-lomba berbasis online sekarang pesertanya dua kali lipat dari sebelumnya. Seperti lomba vlog, komik online dan sebagainya,” imbuhnya.

Ke depan, lanjut Kun, pihaknya akan lebih menekankan lagi pada peserta prasara (pameran). Saat ini, prasara masih berbasis pendidikan atau kampus-kampus. Tahun depan diharapkan bisa dikombinasi dengan industri kreatif berbasis bahasa, aksara dan sastra Bali. “Sehingga masyarakat bisa menikmati apa sih hilirisasi dari kerja perlindungan bahasa, aksara dan sastra Bali ini,” jelasnya.

Baca juga:  Obat Murah Belum Tentu Kualitasnya Rendah

Acara penutupan juga diisi dengan penyerahan hadiah dari 17 ragam wimbakara (lomba) selama pelaksanaan bulan bahasa Bali. Selain itu, diserahkan pula penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada tokoh yang berdedikasi untuk pemajuan bahasa, aksara dan sastra Bali. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN