Kegiatan pengropyokan yang kerap dilakukan jajaran TNI dan warga subak untuk mengendalikan serangan hama tikus di Kabupaten Tabanan. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, mulai  Januari hingga pertengahan Februari 2020, tikus telah menyerang 101 hektar lahan sawah. Dari jumlah tersebut, tanaman padi pada lahan seluas 31 hektar mengalami puso atau gagal panen.

‘’Serangan hama tikus terjadi di tiga kecamatan yakni Tabanan, Kediri dan Kerambitan,’’ ujar Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Tabanan, Kamis (27/2).

Baca juga:  Vaksinasi COVID-19, Tabanan Masih Tunggu Jadwal dan Jumlah Vaksin

Dipaparkannya, di Kecamatan Tabanan areal yang diserang seluas 16 hektar dengan rincian kategori ringan seluas 11 hektar, sedang 3 hektar dan berat 2 hektar. Di Kecamatan Kediri seluas 6 hektar yakni 2 hektar kategori serangan ringan dan 4 hektar kategori berat.

Serangan paling luas terjadi di Kecamatan Kerambitan yakni 79 hektar, dengan rincian 18 hektar kategori ringan, 8 hektar sedang, 22 hektar ringan dan 31 hektar sawah petani mengalami puso. ‘’Dibandingkan sebelumnya, serangan hama tikus kali ini relatif naik, bahkan sampai ada puso atau gagal panen,’’ ucapnya.

Baca juga:  Perkuat Ketahanan Pangan, Ini Upaya Petani Tabanan

Tidak hanya hama tikus, selama dua bulan ini, serangan penggerek batang juga menghantui petani. Dari pantauan petugas lapangan, baru 5 hektar lahan yang terindikasi terserang hama penggerek batang dengan kategori ringan yakni di wilayah Kecamatan Tabanan. (Dewi Puspawati/balipost)

BAGIKAN