DENPASAR, BALIPOST.com – Mewabahnya virus Corona ke berbagai belahan dunia, sangat memprihatinkan masyarakat. Terlebih, Bali sebagai daerah pariwisata akan sangat terdampak dengan kejadian ini.
Kini, sejumlah negara mulai mengambil langkah strategis dengan kebijakan masing-masing. Karena itu, Indonesia, terlebih Provinsi Bali yang memiliki bandara sebagai pintu masuknya wisatawan mancanegara (wisman), perlu langkah khusus dalam mengantisipasi penularan virus ini ke Bali.
Anggota DPRD Denpasar, A. A. Ngurah Gede Widiada, Jumat (28/2) mengungkapkan perlunya Bali
memiliki alat pengukur suhu tubuh yang berstandar WHO. Ini penting dilakukan untuk bisa mendeteksi secara dini bila ada kemungkinan wisatawan yang masuk ke Bali sudah terpapar virus ini.
Hal ini menindaklanjuti adanya sejumlah warga negara asing yang sempat ke Bali terdeteksi Corona saat tiba di negaranya. Terbaru, kasus WN Selandia Baru yang transit di Bali pada Rabu (26/2) dan dinyatakan positif Corona pada Jumat (28/2).
Bila sudah ada alat yang canggih di pintu masuk, ia menilai antisipasi ancaman virus tersebut bisa lebih maksimal. Mengingat, penyebaran virus ini begitu cepat.
Wabah ini tidak bisa diprediksi kapan bisa tuntas diatasi, karena sudah terjadi di beberapa negara maju. Bukan semata masalah penyebaran virusnya, namun dampak domino terhadap ekonomi dunia sangat mengkhawatirkan.
Terlebih, industri pariwisata Bali, yang sudah pasti akan lesu darah. Bahkan bila situasi tidak menentu ini berkepanjangan, sudah pasti kondisi Bali akan sangat terpuruk. “Sekarang saja industri pariwisata kita sudah sangat merasakan. Walau ada kebijakan pemerintah pusat
membebaskan PHR , tetapi tidak cukup itu saja. Posisi Bali sebagai pusat pengembangan turisme di Indonesia sangat strategis, karena itu harus mendapat perhatian khusus,” katanya. (Asmara Putera/balipost)