GIANYAR, BALIPOST.com – Seratus lebih warga di Kabupaten Gianyar sudah terdeteksi positif demam berdarah dengue (DBD). Seluruh masyarakat pun diimbau turut serta melakukan pencegahan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Gianyar A.A. Anom Sukamawa dikonfirmasi Minggu (1/3) mengatakan pihaknya masih menerima laporan positif DB dari sejumlah wilayah di kawasan seni ini. Laporan tersebut selanjutnya dicek, untuk kemudian dilakukan fogging. “Kalau sudah ada laporan, berdasarkan laporan itu kita lakukan foging, bila memenuhi syarat pasti kita lakukan,” katanya.
Diungkapkan pihaknya sendiri sudah memiliki anggaran sekitar Rp 400 juta lebih untuk fogging pada kawasan yang positif DB. Anggaran tersebut untuk operasional petugas dan pembelian bahan bakar fogging. “Kurang lebih anggaran fogging itu Rp 400 juta untuk tahun ini,” katanya.
Selain fogging, upaya paling efektif mencegah demam berdarah ialah melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pemberantasan sarang nyamuk diharapkan dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan menyasar jentik nyamuk yang ada di lingkungan sekitar.
Sehingga masyarakat yang belum diserang wabah DBD dapat ikut berpartisipasi melakukan pencegahan. Pihaknya sendiri terus mendata warga yang positif DB, berdasarkan data dari seluruh puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Gianyar.
Sepanjang Januari 2020 sudah tercatat 132 warga positif DB. “Sementara untuk data Februari di seluruh Gianyar masih kami rekap,” katanya.
Salah satu kawasan yang dalam seminggu terakhir warganya terjangkit DBD ialah Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh. Perbekel Keramas, Gusti Putu Sarjana mengungkapkan sampai akhir Februari ada sekitar 6 warganya yang positif DBD. Rinciannya di Banjar Lebah 1, Banjar Gelgel 3 dan Banjar Biya 2. “Banjar Gelgel sudah difogging dua kali, kalau yang lain menunggu giliran,” katanya.
Dikatakan pihaknya sendiri juga akan mengerahkan petugas desa untuk melakukan fogging pada sejumlah kawasan yang belum tercover. Perbekel pun mengimbau seluruh masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan, terutama dengan melakukan PSN. (Manik Astajaya/balipost)