GIANYAR, BALIPOST.com – Kasus penipuan oleh dua oknum karyawan Money Changer bodong di kawasan Ubud telah mencoreng citra pariwisata. Terlebih, di kawasan kampung turis itu terdapat cukup banyak money changer.
Satpol PP Gianyar yang melihat kondisi ini akan segera melakukan “bersih-bersih” menertibkan money changer bodong. Terlebih dulu, Satpol PP akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia. “Kita akan segera koordinasi dengan pihak BI, karena money changer itu izinnya dari sana,” ucap Kasat Pol PP Gianyar I Made Watha belum lama ini.
Watha mengatakan hasil koordinasi itu, akan digunakan untuk menjaring money changer di wilayah Gianyar, khususnya Ubud, yang diduga bodong. “Kalau sudah ada kepastian terkait mana saja yang berizin, barulah kita bisa melakukan pengecekan ke lapangan,” ucapnya.
Meski demikian pejabat asal Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati ini tetap mengimbau seluruh masyarakat, khususnya wisatawan, agar lebih jeli saat melakukan pertukaran uang. Jangan sampai ada kelengahan yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Jangan sampai lengah, wisatawan harus waspada agar kasus seperti ini tidak terulang,” katanya.
Dua karyawan money changer bodong di Ubud, diamankan oleh jajaran pecalang Desa Adat Padangtegal pada Sabtu (22/2). Pelaku, yakni I Komang Dermawan dan I Komang Udik Aryawan.
Mereka telah mengelabui wisatawan asal Argentina, dengan kerugian Rp 2,9 Juta. Kedua pelaku ini juga melakukan aksi serupa terhadap sejumlah WNA yang berlibur di kampung turis itu. (Manik Astajaya/balipost)