Petugas medis melakukan simulasi penanganan pasien COVID di Ruang Nusa Indah RSPU Sanglah, Denpasar yang menjadi tempat perawatan dan karantina infeksi menular. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Meski pemerintah sudah mengumumkan adanya dua WNI yang positif virus Corona, RSUP Sanglah tetap akan memberlakukan prosedur seperti semula. Dalam menerima pasien dengan infeksi virus yang memiliki progresivitas tinggi seperti H5N1 hingga Corona, penanganan akan dilakukan sesuai protap yang sama.

Menurut Kasubag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna, jika pasien dikonfirmasi kedatangannya lebih dahulu atau dirujuk, maka akan langsung dibawa ke ruang Nusa Indah untuk dirawat di ruang bertekanan negatif. Mobil ambulans pembawa pasien akan memasuki area dekontaminasi untuk menjalani proses sterilisasi.

Baca juga:  Di Kutsel, Sebanyak Ratusan Warga Terpapar COVID-19 Masih Dirawat

Lebih lanjut dikatakan, saat menerima pasien, petugas medis memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap dan kemudian membawa pasien masuk ke dalam ruangan bertekanan negatif di ruang Nusa Indah. Jika pasien datang tanpa terencana, dalam hal ini berobat karena mengalami demam atau panas, biasanya sesuai protap petugas medis menelusuri riwayat pasien. “Jika dicurigai, maka pasien akan dibawa ke ruangan Nusa Indah dengan menggunakan ambulan,” ujarnya, Senin (2/3).

Baca juga:  Hasilkan Rp 600.000 per Hari dari "Go-Car," Emy Tinggalkan Bisnis Butiknya

Dikatakannya, ruang Nusa Indah RSUP Sanglah memiliki ruangan bertekanan negatif sejak terjadi kasus H5N1 atau flu burung. Saat itu pemerintah menunjuk tiga rumah sakit rujukan untuk merawat pasien H5N1 yaitu RSUP Sanglah, BRSU Tabanan dan RSUD Sanjiwani. ”Kita tidak sendiri dalam merawat pasien H5N1 kala itu. Ada dua RS lain yang ditunjuk yaitu BRSU Tabanan dan RSUD Sanjiwani,” ujarnya.

Ruang bertekanan negatif yang digunakan untuk merawat pasien H5N1 saat itu berjumlah empat ruangan. Ruangan tekanan negatif ini berfungsi mencegah penularan virus atau mencegah virus yang berada dalam ruangan ke luar ke lingkungan.

Baca juga:  Tak Hanya Pariwisata, Corona Juga Ancam Sektor Pendidikan di Bali

Ruangan inilah yang dipakai untuk merawat pasien yang diduga terinfeksi virus Corona. “Seperti H5N1, dalam merawat pasien Coronavirus, RSUP Sanglah tidak sendiri. Ada dua BRSU Tabanan dan RSUD Sanjiwani. Saat ini ada empat ruangan bertekanan negatif dan rencananya akan ditambah empat lagi,” jelasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN