Warga sedang membeli kebutuhan pokok di salah satu supermarket di Badung. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pascapengumuman dua WNI positif Corona, terjadi sejumlah aksi borong sembako dan obat-obatan, termasuk masker. Bahkan keluhan soal mahalnya harga masker dan langkanya benda ini sudah masuk ke Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK).

Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang terkait dengan ketersediaan bahan pangan dan obat-obatan. Sejumlah langkah telah diupayakan untuk meredam kepanikan masyarakat setelah dua warga negara Indonesia dinyatakan positif terjangkit virus korona.

Baca juga:  Tertinggi Sejak 8 Maret, Bali Catatkan 3 Digit Kasus COVID-19 Baru

“Masyarakat tidak perlu memborong kebutuhan sehari-hari. Yang justru bikin langka karena pembelian besar-besaran dan tindakan menimbun dan memborong itu sendiri. Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok dan obat-obatan yang ada,” ujarnya, dikutip dari rilis yang diterima Balipost Online, Selasa (3/3).

Presiden juga telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait dan asosiasi ritel untuk memastikan sejumlah barang kebutuhan tetap tersedia di pasaran. Selain itu, distribusi terhadap barang atau logistik juga menjadi perhatian pemerintah dalam upaya menjaga pasokan barang kebutuhan tersebut.

Baca juga:  Kafe Bali Jadi Target Bom Bandung

“Saya tadi sudah cek ke Bulog, cek ke Apindo, cek semuanya untuk memberikan jaminan ketersediaan bahan pokok dan obat-obatan,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah mendapati adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan momentum saat ini untuk melakukan penimbunan barang dan menjualnya kembali dengan harga yang sangat tinggi. Terkait hal tersebut, Kepala Negara telah memerintahkan Kapolri untuk menindak tegas segala bentuk perbuatan itu.

“Saya juga sudah memerintahkan Kapolri untuk menindak tegas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum seperti ini dengan menimbun, terutama masker, dan menjualnya kembali dengan harga tinggi. Hati-hati, perlu saya peringatkan,” tegasnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Terjadi Tren Kenaikan Kasus COVID-19 di 43 Kabupaten/Kota
BAGIKAN