Petugas melakukan pemeliharaan jaringan listrik. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Wabah Corona ternyata berdampak juga pada penjualan listrik PLN. Kondisi ini bisa dilihat dari penjualan listrik pada Januari hingga Februari 2020.

Penjualan listrik PLN periode Januari ke Februari mengalami penurunan 10,3 persen. Kontribusi penurunan terbesar yaitu dari segmen industri terutama pariwisata sebesar 13,4 persen, segmen bisnis sebesar 12,7 persen dan segmen rumah tangga sebesar 7,9 persen. Demikian disampaikan Manajer Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya, Kamis (5/3).

Baca juga:  Sejumlah Persoalan Ini, Sebabkan Bali Belum Bisa Wujudkan Pariwisata Berkualitas

Menurut Arya, pada periode sebelumnya, penjualan listrik naik 5 – 8 persen. Per tahun biasanya terjadi kenaikan penjualan listrik. Periode Februari – Maret 2020 diperkirakan penurunannya lebih signifikan karena virus Corona dinyatakan secara resmi menginfeksi warga negara Indonesia pada 2 Maret lalu.

Untuk tetap menjaga penjualan listrik, PLN UID Bali menyasar usaha penggilingan padi yang selama ini memakai mesin diesel. Pengusaha akan ditawarkan mengunakan listrik dari PLN. “Kami berusaha menutupi kekurangan penjualan dari sisi lain yaitu kami sekarang punya program dieselisasi, penggilingan padi yang pakai diesel kita tawarkan pakai PLN,” jelasnya.

Baca juga:  Presiden Jokowi Cek "Venue" KTT G20 di Nusa Dua

Usaha penggilingan padi tersebut lebih banyak tersebar di Tabanan. Sekitar puluhan usaha penggilingan padi yang akan disasar PLN untuk ditawarkan pemasangan listrik di PLN. Menurut Arya, usaha ini memang agak sulit untuk melakukan perubahan. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN