SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kondisi keluarga Wayan Gunawan (39), warga Dusun Payungan, Desa Selat, Kecamatan Klungkung, mengundang iba. Istrinya meninggal, pascamelahirkan anak yang diberi nama Ni Ketut Cempaka Pebriani.
Di tengah situasi kondisi ekonomi yang sulit, Cempaka nyaris tak dapat asupan susu, lantaran lahir di tengah keluarga tak mampu. Ditemui di rumahnya, Kamis (5/3), Gunawan mengatakan Cempaka Febriani lahir caesar di RSUP Sanglah pada 3 Pebruari.
Saat lahir berat badannya 2,2 kilogram. Kelahirannya dengan selamat, sangat disyukuri Gunawan, karena saat dalam kandungan, ibunya sudah kerap sakit-sakitan.
Ketakutan Gunawan, akhirnya terjadi. Menginjak umur 20 hari, Ibu Cempaka, yakni Ni Komang Murni (38) meninggal.
Sang Ibu, menghembuskan napas terakhirnya, karena mengalami komplikasi penyakit jantung dan sesak napas. Situasi ini dirasakan amat sulit oleh Gunawan.
Setelah ditinggal sang ibu, Cempaka hanya dirawat oleh kakak sulungnya, Ni Luh Muliani (17). Sang kakak harus berbagi tugas merawat Cempaka, karena ayahnya harus bekerja, meski hanya menjadi kuli bangunan.
Namun, di tengah tugas berat ini, Muliani mulai khawatir, karena setelah berumur 20 hari, adiknya tak dapat air susu ibu (ASI). Susu formula juga jarang.
“Kami tak sanggup beli susu. Dengan kondisi ini saya berusaha sekuat tenaga agar bisa membelikan susu. Karena sangat dibutuhkan, kalau pas tidak ada uang, terpaksa saya pinjam di tetangga,” katanya.
Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta yang juga Selaku Ketua PMI Klungkung berkunjung ke rumah bayi malang ini. Kasta menyerahkan bantuan berupa susu, popok, baju dan perlengkapan mandi untuk bayi mungil Cempaka.
Selain itu Dinas Kesehatan Klungkung juga memberikan bantuan susu sesuai kebutuhan selama enam bulan. Sehingga, Gunawan sementara bisa menggunakan hasil bekerjanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. (Bagiarta/balipost)