sindikat
Barang bukti sabu-sabu. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ada dua bahaya laten yang sebetulnya tengah mengancam generasi muda Bali. Bahkan keduanya sudah masuk kategori darurat karena tingginya angka kasus.

Bahaya itu tak lain adalah narkoba dan HIV/AIDS. “Berdasarkan data yang ada, Bali sudah sangat darurat bahaya HIV/AIDS dan narkoba,” ujar Koordinator Kegiatan Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS dalam rangka HUT ke-47 PDI-P di Provinsi Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa dikonfirmasi, Jumat (6/3).

Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, lanjut Diah Werdhi, kasus HIV di Bali sejak 1987 hingga 2019 sudah mencapai 22.034. Terbanyak ada pada kelompok umur 20-29 tahun yang merupakan usia produktif atau usia generasi muda yang menjadi tulang punggung negara.

Baca juga:  Susun Realokasi Anggaran Penanganan COVID-19, Gubernur Diminta Segera Rapat dengan TAPD

Kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan di Denpasar (37,6 persen), Badung (16,8 persen) dan Buleleng (14,3 persen). Namun demikian, persebarannya hampir merata di 9 kabupaten/kota. “Tidak ada kabupaten/kota yang steril dan terbebas dari kasus HIV/AIDS ini,” jelas Politisi asal Jembrana ini.

Untuk narkoba, Diah Werdhi menyebut prevalensi Bali di Indonesia tahun 2017 menempati urutan 23 dalam tingkat kerawanan penyalahgunaan narkoba secara nasional. Berdasarkan data BNN, pada tahun tersebut ada 789 orang yang direhabilitasi karena narkoba.

Baca juga:  Angka Kemiskinan Hanya 3,6 Persen, Bali Hadapi Tantangan Baru Bernama Corona

Diantara para pecandu tersebut, ada mahasiswa sebanyak 28 orang (3,5 persen) dan 9 orang pelajar (1,1 persen). “Karena itu, PDI-P menganggap sangat penting dan strategis untuk masa depan sehingga mengadakan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS dan bahaya penyalahgunaan narkoba ini serentak di seluruh Bali,” kata Anggota DPRD Bali ini.

Menurut Diah Werdhi, sosialisasi digelar secara serentak melibatkan sedikitnya 6830 peserta di seluruh Bali. Dari jumlah itu, 630 orang akan mengikuti sosialisasi di Aula Kantor DPD PDI-P Bali.

Ada tiga narasumber yang dihadirkan di DPD, pada acara yang digelar Sabtu (7/3), yakni Kepala BNNP Bali I Putu Gede Suastawa, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali A.A. Ngurah Patria Nugraha dan istri Ketua DPD PDI-P Bali, Ni Putu Putri Suastini.

Baca juga:  Hanya 0,14 Gram, Sariyono Dibui Lima Tahun

Menariknya, sosialisasi yang utamanya menyasar generasi milenial seperti siswa SMA/SMK, mahasiswa, komunitas atau club anak muda dan sekaa teruna ini juga diisi dengan testimoni dari ODHA dan mantan pecandu narkoba. Di akhir acara, akan ada gerakan tiktok “stop narkoba dan stop HIV/AIDS” diikuti seluruh peserta agar pesan terkait bahaya narkoba dan HIV/AIDS bisa tersebar lebih luas di masyarakat. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN