TABANAN, BALIPOST.com – Program E-Retribusi Pasar di Kabupaten Tabanan yang digagas tahun 2017 lalu, terhenti di pertengahan jalan. Padahal program ini sempat diujicobakan di Pasar Kediri.
Kini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan menyatakan akan meluncurkan program tersebut dengan lokus uji coba yang sama. Program ini dalam waktu dekat diujicobakan kepada 250 pedagang di Pasar Kediri.
Kepala Disperindag Tabanan I Gusti Nyoman Arya Wardana didampingi Kabid Perdagangan Ni Wayan Primayani mengatakan, program ini ditargetkan launching bulan ini. Apalagi data para pedagang untuk uji coba sudah masuk pada salah satu perbankan mitra kerja penyedia IT.
“Penyediaan data ini yang memerlukan waktu agar valid dan tidak tercecer. Intinya, koordinasi dengan perbankan sudah terus dilakukan,” terangnya.
Selain itu juga sudah disiapkan dan dibahas draf kerja sama. “Data 250 pedagang ini masih diolah oleh pihak perbankan. Pedagang akan dibuatkan rekening dan kartu yang ada barcode, yang akan di-scan untuk debit rekening,” ucapnya.
Dijelaskannya, program E-Retribusi ini dirancang dengan sistem barcode. Para pedagang nantinya diwajibkan memiliki rekening bank yang ditunjuk. Selanjutnya pembayaran retribusi akan dipungut dengan pemotongan saldo pedagang, dengan cara men-scan barcode.
Dari scan barcode tersebut, pembayaran retribusi akan didebet langsung dari rekening milik pedagang. “Sistemnya disiapkan oleh bank dan ada print outnya,” terangnya. (Puspawati/balipost)