SEMARAPURA, BALIPOST.com – Menurunnya kunjungan wisman ke daerah kepulauan Nusa Penida hingga 60 persen, amat dirasakan kalangan pegiat pariwisata setempat. Setiap hari rata-rata kunjungan wisman bisa mencapai 10 ribu orang, saat ini rata-rata hanya sekitar 500 orang.
Sejak merebaknya isu COVID-19 beberapa minggu terakhir, banyak speed boat hanya parkir di sepanjang tepi pantai. Biasanya boat ini sibuk melayani penumpang dari Tiongkok dan Korea Selatan.
Namun, minimnya kunjungan wisatawan membuat banyak boat tak beroperasi lagi. Hanya beberapa saja yang bisa beroperasi melayani penumpang dari masyarakat lokal dan wisatawan domestik.
Salah satu warga di Nusa Penida, Nyoman Galung, mengatakan banyak yang beralih mencari pekerjaan baru. Awalnya bekerja di hotel, pramuwisata dan kegiatan pariwisata lainnya, kini beralih profesi.
Ada yang jadi buruh tani, nelayan hingga kembali menekuni bertani rumput laut. Galung mengaku harus beralih, agar tetap bisa bertahan sambil menunggu situasi kembali normal.
Dari pantauan, jalanan di Nusa Penida juga lengang. Padahal, biasanya disibukkan dengan aktivitas kendaraan yang ramai untuk mengangkut wisatawan.
Sejumlah objek wisata juga tak seramai biasanya, ketika high season penuh dengan wisman dari Tiongkok.
Salah satu pramuwisata di Nusa Penida, I Wayan Nata, Senin (9/3) mengakui banyak angkutan wisata yang tidak beroperasi lagi, khususnya yang mengandalkan wisman Tiongkok dan Korea Selatan.
Angkutan wisata yang masih bertahan, masih mengandalkan wisatawan dari india, Rusia dan Australia. Dia sendiri mengaku dua Minggu lalu sempat sama sekali tidak mendapatkan wisman.
Namun, rasa optimisnya mulai muncul lagi, setelah mulai minggu ini makin bertambah kunjungan wisman dari negara non Tiongkok. “Satu minggu terakhir, sudah mulai mengangkut wisman tiga kali. Tapi belum pulih. Biasanya dulu bisa mengangkut setiap hari berkeliling objek wisata di Nusa Penida,” katanya. (Bagiarta/balipost)