Wisawatan sedang berada di salah satu hotel di Karangasem. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Penyebaran virus corona (COVID-19) di sejumlah negara berdampak signifikan terhadap kondisi pariwisata Karangasem. Bahkan saat ini,  tingkat kunjungan dan hunian wisatawan menurun signifikan ke Bumi Lahar.

Ketua Dewan Kehormatan PHRI Karangasem, I Wayan Tama, Senin (9/3) meengungkapkan, sejumlah hotel dan restaurant terpaksa tidak memperpanjang kontrak karyawan akibat kondisi ini. “Mereka tak diperpanjang sifatnya sementara. Bila kondisi mulai membaik, dan tingkat hunian hotel kembali meningkat, mereka kembali akan dipanggil. Saya berharap semoga kondisi ini segera membaik,” ucap Tama

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Tetap di Atas 4.000 Orang, Bali Juga Masih di 10 Besar

Tama menambahkan, beberapa pemilik hotel mengambil langkah tersebut karena minimnya pemasukaan. Sebab, pendapatan yang diperoleh dari hunian hanya cukup dipakai untuk biaya operasional. Seperti membayar air, listrik, membeli bahan makanan, serta membayar mengaji sebagian pegawai.

“Semenjak merebaknya kasus virus corona yang melanda sejumlah negara di dunia, tingkat hunian hotel saat ini turun drastis,” ungkapnya.

Sebelumnya jika low season tingkat hunian 40 persen. Sementara saat ini kalau dirata-ratakan isi 20 persenan. “Bahkan ada hotel tingkat huniannya di bawah 20 persen,” tegasnya.

Baca juga:  Perempuan di Tamblingan Lakukan Ini Untuk Bertahan Dari Himpitan Ekonomi

Sementara itu, Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa mengatakan, pihaknya akan berusaha mengembalikam tingkat kunjungan ke Karangasem. “Kita tetap melakukan promosi lewat brousur, digital, serta kegiatan lain. Termasuk, telah berikan promosi 30 sampai 50 persen bagi wisman dan domestik yang hendak menginap,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN