Suasana pelaksanaan rapat koordinasi terkait prosesi pengarakan ogoh-ogoh di Denpasar. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Polresta Denpasar menggelar rapat koordnasi (rakor) kesiapan pengamanan Nyepi Tahun Baru Caka 1942 melibatkan pejabat Pemkot Denpasar, Dandim 1611/Badung Kolonel Inf. Puguh Binawanto, tokoh adat, agama dan instansi terkait lainnya. Rakor tersebut, Rabu (11/3), dipimpin Kapolresta AKBP Jansen A. Panjaitan.

Dalam acara ini terungkap berbagai kesepakatan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.  Kesepakatan tersebut diantaranya, tiap ogoh-ogoh diiringi petugas kebersihan.

Baca juga:  Mobil Tabrak Pohon di By-pass Ngurah Rai Viral, Ini Kronologinya

Jadi usai prosesi ogoh-ogoh, pembersihan sampah dilakukan. Dengan demikian tidak ada sampah berserakan di jalan usai pengerupukan. Selain itu, saat prosesi mengarak ogoh-ogoh diharapkan tidak boleh keluar atau melewati  batas wilayah desa adatnya.

Sama seperti tahun lalu,  tidak boleh menggunakan sound system. “Saya ingin soal pengamanan mengedepankan pecalang. Selain itu,  pimpinan paling bawah harus ikut bertanggung jawab jika warganya terjadi gesekan,” tegas Dandim 1611/Badung Kolonel Inf. Puguh Binawanto.

Baca juga:  Minta CSR ke Swasta, Kadis DPMPTSP Bali Diperiksa Inspektorat

Hasil evaluasi tahun lalu,  Dandim Puguh menyampaikan pemuda Asrama Sudirman dilarang membuat dan mengarak ogoh-ogoh. “Kalau mereka bergabung dengan kelompok pemuda lain, silahkan,” ujarnya.

Kolonel Puguh berharap agar perayaan Nyepi tahun ini berlangsung aman, tertib dan tidak ada korban jiwa. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN