Seorang tenaga medis mengecek suhu tubuh warga di perbatasan Slovenia-Italia. (BP/AFP)

DENPASAR, BALIPOST.com – Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom, dikutip dari situs resmi website WHO, Kamis (12/3), mengatakan penyebaran virus Corona (COVID-19), memerlukan langkah bersama menanggulanginya. Dari 118 ribu kasus yang dilaporkan di 114 negara, sekitar 90 persen kasus berada di 2 negara, yakni China dan Korea Selatan, yang menunjukkan penurunan kasus signifikan.

Ia mengatakan semua negara bisa mengubah arah dari pandemik ini. Jika negara mendeteksi, melakukan tes, dan merawat segera isolasi, telusuri, dan mobilisasi masyarakat untuk merespons. Negara yang menemukan kasus dengan hitungan jari bisa mencegah kasus itu berkembang menjadi klaster-klaster dan transmisi komunitas.

Baca juga:  WHO Suarakan Kekhawatiran terhadap Peningkatan Kasus COVID-19 di Dua Negara Ini 

Ia menyebut negara-negara yang saat ini menangani kasus COVID-19 bisa belajar dari sejumlah negara-negara yang sudah berhasil menekan dan mengontrol penyebaran virus ini. “Diperlukan kemauan bagi negara-negara itu untuk melakukannya, bukannya mereka tidak bisa,” ujarnya.

Adhanom pun mengapresiasi langkah yang diambil di Iran, Italia, dan Korea Selatan dalam menurunkan kecepatan virus itu menyebar serta mengontrol epidemik yang terjadi di negara masing-masing. “Kami memahami bahwa langkah-langkah ini membawa konsekuensi besar dalam masyarakat dan ekonomi negara-negara tersebut, seperti langkah yang dilakukan China. “Semua negara harus mengambil langkah yang seimbang antara melindungi kesehatan warganya, meminimalkan disrupsi ekonomi dan sosial, serta menghormati hak-hak asasi manusia,” tegasnya.

Baca juga:  Buleleng Catatkan Pasien COVID-19 Sembuh dan Positif Baru

Dalam dua minggu terakhir, perkembangan jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di luar China mengalami peningkatan 13 kali lipat. Jumlah negara yang terjangkit juga berlipat tiga.

Di situs resmi World Health Organization (WHO), disebutkan terdapat 118.000 kasus di 114 negara. Kematian pasien mencapai 4.291 orang. Ribuan orang masih bertarung menghadapi penyakit ini di rumah sakit.

Untuk itu, WHO sudah memberikan assement bahwa COVID-19 dikategorikan pandemik. Kata Pandemik bukan merupakan sebuah kata yang bisa digunakan secara mudah. “Mengategorikan situasi ini sebagai pandemik tidak mengubah assesment WHO terhadap ancaman yang dimiliki virus ini,” tegasnya.

Baca juga:  Puluhan Seniman Galang Dana Untuk "Susik" Bondres

Ia mengatakan pihaknya tidak pernah melihat pandemik yang disebabkan virus Corona seperti ini. “Ini merupakan pandemik pertama yang disebabkan Virus Corona. Dan, kami tidak pernah melihat pandemik yang bisa dikontrol,” ungkapnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN