DENPASAR, BALIPOST.com – Dinas Kesehatan Provinsi Bali melakukan pengawasan terhadap hotel yang menjadi tempat menginap WNA yang meninggal positif COVID-19. Tidak saja hotel, tapi karyawan dan yang pernah kontak langsung.
Hal itu disampaikan Kabid P2P, Wayan Widia, M. Kes, mewakili Kadis Kesehatan, dalam konferensi pers usai rapat koordinasi kewaspadaan COVID-19, Kamis (12/3), mengatakan, saat ini tim sedang turun melakukan pemeriksaan. Kamar hotel sudah dilakukan isolir.
Untuk karyawan juga diisolasi di rumah. Mereka diminta untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah, dan menggunakan masker. “Pemantauan terus kami lakukan setiap hari dalam laporan formulirnya,” jelasnya.
Sejumlah sempel dari mereka yang terkontak sudah diambil dan sudah dibawa ke pusat. Tindak lanjutnya nanti masih menunggu hasil lab.
Sebelumnya, tim surveillance Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan WNA positif COVID-19. “Hasilnya, kita menemukan bahwa wisatawan ini pernah kontak dengan orang lain. Semuanya sudah kita dapatkan datanya,” ujar Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat memberikan keterangan pers bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya di Denpasar, Rabu (11/3).
Menurut Dewa Indra, ada 21 orang yang pernah melakukan kontak erat dengan WNA tersebut sejak titik awal tiba di Bali hingga dirawat dan meninggal di RSUP Sanglah. Termasuk di dalamnya penginapan tempat WNA itu menginap.
Terhadap orang-orang itu, dilakukan penanganan sesuai dengan protap. Yakni diisolasi di rumah masing-masing, dilakukan pemeriksaan kesehatan, diberikan KIE untuk menjaga kesehatan, etika batuk, dan sebagainya, serta diambil swab untuk uji lab di Jakarta. “Semuanya dalam keadaan sehat, semuanya sudah diperiksa oleh tim dokter kita dari Dinas Kesehatan. Kalau hasil uji labnya menunggu dari Jakarta,” imbuhnya.
Menurut Dewa Indra, diantara 21 orang itu juga termasuk suami dari WNA yang positif Covid-19. Terlebih, sang suami merupakan orang yang paling intensif melakukan kontak. Meskipun dalam keadaan sehat, tapi sesuai protap tetap diisolasi di rumah sakit. “Karena orang ini paling dekat kontaknya. Dia kan sekamar di tempat tidur. Beda perlakuannya dengan kontak-kontak yang lain, mungkin hanya 5 menit atau 10 menit,” jelasnya. (Agung Dharmada/Balipost)