SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bupati Klungkung Nyoman Suwirta akhirnya membuka cerita penanganan salah satu WNA yang dicurigai terpapar COVID-19, Kamis (12/3) siang. Dia menjelaskan, WNA berjenis kelamin perempuan berusia 20 tahun itu, dicurigai terpapar COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan medis di RS Pratama Nusa Penida, Rabu (11/3) siang.
Setelah menerima informasi itu dari Dinas Kesehatan, pihaknya langsung merencanakan evakuasi menggunakan Kapal Roro Nusa Jaya Abadi. “Saya sempat waswas, pihak Pelabuhan Padangbai tidak mau menerima. Sehingga, saya secepatnya koordinasi dengan pihak KSOP Padangbai. Kami menggunakan Kapal Roro yang dalam keadaan masih kosong,” jelas Bupati Suwirta, didampingi Sekda Gede Putu Winastra, Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma dan Sekretaris Dinas Kesehatan Ida Ayu Megawati.
Upaya ini untuk mengikuti protokoler pusat, agar tetap mampu memberi rasa tenang dan aman kepada masyarakat. Dia meluruskan, pihaknya bukan bermaksud menutup-nutupi kasusnya, meski sudah viral.
Setelah sampai di Pelabuhan Padangbai, WNA ini langsung diangkut Ambulans KRISS kemudian diantar ke RSUD Klungkung, sebelum dibawa ke RS Rujukan di RSUP Sanglah. Dia langsung masuk ke ruang isolasi. Ruang isolasi ini ada di basement gedung RSUD, sehingga aman dan terisolir, layak sebagai tempat isolasi.
Saat itu, WNA ini datang dengan keluhan batuk-batuk. Infus yang terpasang dari RS Pratama dilanjutkan dengan pemberian obat. “Tadi pagi sudah kembali diobservasi. Kondisinya sudah membaik dan stabil. Sehingga infusnya dibuka. Rencananya pasien akan dirujuk ke RSUP Sanglah dalam tiga jam ke depan. Kami sudah menerima konfirmasi, bahwa WNA ini sudah bisa dirujuk. Di sana akan dilanjutkan untuk pemeriksaan laboratorium,” katanya. (Bagiarta/Bali Post)