DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus virus Corona yang melanda Bali berdampak pada dunia pendidikan. Sekjen Mendikbud Ainun Na’im mengeluarkan surat edaran soal pencegahan penyebaran COVID-19 di Kemendikbud.
Surat ini ditujukan kepada semua unit pelaksana teknis, kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) dan pimpinan petgururun tinggi. Intinya SE bernomor 35492/A.A5/HK/2020 tanggal 12 Maret ini meminta semua jajaran perguruan tinggi menunda penyelenggaraan acara yang mengundang banyak pejabat atau pserta dari daerah. Batas waktu penundaan ini hingga permasalahan COVID-19 mereda.
Surat ini ditanggapi beragam oleh perguruan tinggi di Bali. Rektor Unmas Denpasar, Dr. I Made Sukamerta menunda semua acara yudisium dan wisuda yang berlangsung Maret hingga April nanti. Sementara itu proses belajar mengajar dilakukan berbasis online serta memperkecil frekuensi pertemuan langsung.
Namun ketika ditanya apakah sudah saatnya kampus di Bali ditutup sementara? Made Sukamerta mengatakan masih menunggu instruksi Gubernur Bali. “Kami kuti aturan, jika sampai ada intruksi gubernur untuk menutup semua aktivitas kampus kami siap,” tegasnya, Sabtu (14/3).
ITEKES Bali mengantisipasi penyebaran COVID-19 ini dengan berbagai cara. Acara wisuda sarjana keperawatan dan dies natalis pertama ITEKES Bali yang berlangsung Sabtu diubah menjadi acara sederhana dan dipercepat hanya berlangsung setengah jam. ITEKES Bali tak mengundang pejabat dan orang luar, cukup menyerahkan sertifikat dan tiup lilin.
Rektor ITEKES Bali, Gede Putu Darma Suyasa, M.Ng., Ph.D., dan Ketua YPPLPK Bali, Drs. Ida Bagus Arka mengatakan semua protap dilakukan kepada peserta wisuda. Sejak dari rumah mereka diwajibkan mengecek kesehatan dan suhu tubuh, dan sesampai di kampus juga dicek suhu badannya. “Karena mereka semua perawat, mereka mengerti atas protap kesehatan,” tegas Putu Darma Suyasa.
Mulai Senin ini, lanjut Ida Bagus Arka, kampus ITEKES Bali akan disemprot dengan disinfektan dan difogging. Semua fasilitas kampus akan disterilkan, sementara PBM dilakukan fokus pada online.
Sedangkan usulan kampus ditutup sementara, Ida Bagus Arka mengatakan tergantung kebijakan pemerintah, termasuk Gubernur Bali. Sementara itu program pertukaran mahasiswa antara ITEKES Bali dengan sejumlah kampus di Thailand juga ditunda pelaksanaannya.
“Termasuk, mengirim tenaga kerja lulusan ke Jepang dan Belanda, kami tunda,” tegasnya.
Hal yang sama dilakukan oleh Undiknas University. Menurut WR I Undiknas, Dr. Ni Wayan Widhiasthini, S Sos.,M.Si., bahwa PBM dilakukan lewat e-learning dan mengurangi tatap muka. Pelaksanaan UTS dan absensi dialihkan ke google class room.
Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Prof. Nengah Dasi Astawa dari Bajarmasin menjelaskan Bali Post bahwa Kemendikbud itu menegaskan semua aktivitas kampus yang mengundang orang banyak sebaiknya ditunda. “Jadi ditunda, bukan dilarang,” tegasnya.
Dia mengatakan kampus boleh menggelar acara wisuda, asalkan jangan mengundang pejabat atau pihak luar. Kedua, tetap melaksanakan protap yakni menjaga keshehatan, melakukan pemeriksaan dan cek suhu tubuh semua peserta serta menghindari bersalaman. (Sueca/balipost)