Ilustrasi Bawang putih. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka swasembada bawang putih, pemerintah menggelontorkan dana miliaran untuk pengembangan bawang putih. Tahun 2020, Bali mendapat bagian Rp 20 miliar untuk pengembangan bawang putih.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunartha, Jumat (13/3) mengatakan, program pengembangan bawang putih ini bertujuan untuk swasembada bawang putih. Juga mengurangi substitusi impor.

Program ini tidak hanya ditujukan untuk pengembangan bawang putih, tapi juga komoditi hortikultura yang lain seperti cabai, bawang merah, buah, sayur dan lainnya. “Yang jelas komoditasnya komoditas yang strategis. Ada komoditas strategis inflasi, ada komoditas berpeluang ekspor, komoditas substitusi impor, komoditas berpeluang ekspor seperti manggis,” bebernya.

Baca juga:  Libur Long Weekend, Begini Cara Atur Keuangannya

Pengembangan dilakukan di Tabanan dan Bangli dengan total luas lahan 200 hektar. Di Tabanan dikembangkan 120 hektar.

Dari luas lahan 200 hektar tersebut, diperkirakan menghasilkan 1.000 ton bawang putih. Namun jumlah tersebut hanya 10 persen dari kebutuhan Bali, sehingga sisanya diimpor.

Bantuan yang diberikan selain berupa biaya operasional juga berupa bibit, pupuk, pestisida dan biaya pengolahan. Setiap tahun pengembangan bawang putih dilakukan secara bergiliran di lokasi di Bali.

Baca juga:  Sejarah Meletusnya Gunung Agung

Program pengembangan hortikultura khususnya bawang putih telah dilakukan sejak tiga tahun yang lalu dan rutin dilakukan setiap tahun. “Tapi lokasinya yang berubah-ubah. Per kelompok petani, agar petani nantinya dapat mengembangkannya sendiri setelah tidak lagi mendapat bantuan sehingga luas pengembangan bawang putih semakin bertambah,” ucapnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN