Seorang pasien dalam pemantauan Corona dibawa ke ruang RSUD Karangasem. (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Satu pasien pemantauan COVID-19 masih ditangani RSUD Karangasem. Pasien yang masuk pada Jumat (13/3) pagi itu datang dengan keluhan panas dan batuk.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RSUD Karangasem, I Wayan Nariata, Sabtu (15/3), mengatakan, kondisi pasien dalam pemantauan COVID-19 saat ini sudah mulai membaik. Bahkan keluhan panas dan batuk sudah mulai berkurang. “Sesak nafas juga sudah tidak. Batuknya juga sudah mulai berkurang. Dan untuk keluhan yang lainnya nyaris tidak ada,” ucapnya.

Baca juga:  Kanker Payudara pada Lelaki, Kenali Gejalanya

Nariata menambahkan, kendati gejala-gejala yang dialami pasien sudah berkurang, tetapi sampai saat ini pasien masih berada di ruang pemantauan untuk dilihat perkembangan ke depannya seperti apa. “Kita masih mengawasi dan mengevaluasi berikutnya. Mulai secara klinis maupun labnya setiap saat,” jelasnya.

Hasil laboratorium, memang sudah ada. Hanya saja, enggan disebutkan hasilnya seperti apa. “Kita masih evaluasi. Artinya, pasien ada kontak atau tidak. Itu yang harus jelas definisinya untuk melanjutkan pemeriksaan,” katanya.

Baca juga:  Tokyo Tak Perpanjang Keadaan Darurat Pandemi COVID-19

Disinggung mengarah ke COVID-19, Nariata kembali menegaskan, harus memastikan pasien ada kontak dengan pasien yang masuk pengawasan COVID-19 atau tidak. “Kalau dilihat, sampai saat ini belum ada mengarah ke sana (COVID-19). Kita belum bisa memastikan itu. Tapi, kita akan terus pantau sampai gejala klinis tidak ada lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, Kasi Pelayanan Medis RSUD Karangasem Ni Made Astini Handayani mengatakan pasien pemantauan. sudah diambel sampel darahnya untuk diuji laboratorium. Ia menjelaskan, pasien ini sudah mengalami batuk sejak sebulan terakhir.

Baca juga:  Naik dari Sehari Sebelumnya, Kasus COVID-19 Nasional Bertambah di Atas 5.000

Pasien bekerja di salah satu rumah makan di wilayah Kuta dan sempat kontak dengan warga negara asing (WNA) dari wilayah Asia yang makan di warung tersebut. “Dia tidak tahu kesehatan WNA yang diajak kontak tersebut seperti apa,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN