SEMARAPURA, BALIPOST.com – Salah satu tokoh sastra Bali, Ida Bagus Pawanasuta, telah memenangkan hadiah Sastra Rancage 2020 untuk kategori Karya Sastra Bali. Hadiah ini dia dapatkan lewat karya novelet (novel kurang dari 100 halaman) “Tresna Tuara Teked” yang dikemas Berbahasa Bali.
Hadiah Sastra Rancage ini membawanya pada puncak kiprahnya yang konsisten bergerak di dunia sastra. Namun, meski sudah menjadi yang terbaik, Pawanasuta belum merasa puas.
Guru Bahasa Inggris di SMAN 2 Semarapura ini, malah sudah memikirkan ide berikutnya. Yakni menyusun buku geguritan dengan tampilan aksara Bali.
Ditemui di sekolah tempatnya mengajar baru-baru ini, Pawanasuta mengaku ingin terus karya. Namun, dia mengaku tidak lagi menulis novelet. “Geguritan sepertinya belum terpikirkan banyak orang. Makanya saya tertantang untuk menggarapnya,” kata Pawanasuta.
Sebagian ide isinya sudah terpikirkan jauh-jauh hari. Sehingga momen ini dinilai tepat untuk menyelesaikannya untuk terus membangkitkan Sastra Bali Modern.
Tidak hanya isinya, judulnya pun sudah diputuskan. “Judulnya nanti adalah ‘Bakti’. Bakti itu sifatnya luas. Bisa bakti kepada lingkungan, bisa juga kepada sesama maupun bakti kepada sang pencipta,” jelas Pendiri Komunitas Sastra Lentera di SMAN 2 Semarapura ini.
Geguritan ini akan terasa istimewa, karena Pawanasuta akan memasukkan unsur aksara Bali di dalamnya. Jadi, geguritan yang akan dikemas lebih dari 100 halaman itu akan termuat menggunakan aksara Bali. (Bagiarta/balipost)