Sekolah
Suasana belajar mengajar di sekolah. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Senin (16/3), siswa SMP kelas IX di Denpasar menghadapi ujian sekolah (US). Keputusan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar untuk merumahkan siswa hingga 31 Maret tidak serta merta menunda US.

Menurut Kadisdikpora Denpasar, Wayan Gunawan, sekolah akan menyiapkan semua mekanisme untuk US di rumah. “Mekanisme akan diatur oleh sekolah masing-masing, karena tidak semua punya e-learning,” ujarnya.

Baca juga:  76 Tahun SPS, Pers Mencerdaskan dan Mengedukasi Generasi Bangsa

Mekanisme US SMP bisa dilakukan lewat Google Classroom, aplikasi, maupun portofolio (guru akan memfoto soal-soal dan dikirim ke siswa). Jawaban pun nantinya akam dikirim lewat aplikasi sama oleh murid.

Ia mengatakan sekolah tetap memfasilitasi belajar, guru tetap di sekolah. Harus ada pemantauan juga. “Butuh partisipasi orangtua. Jangan diajak berlibur karena tidak sesuai dengan tujuan itu (belajar di rumah, red),” katanya.

Baca juga:  Implementasi Wana Kerthi, Gubernur Koster Buka Pameran Anggrek International

Di samping memberikan tugas, diperkuat juga orangtua. Semuanya diatur sekolah. “Tidak ada istilah proses belajar berhenti,” tegasnya.

Ia mengatakan sesuai arahan dari Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, pihaknya ingin mengedukasi melakukan mitigasi COVID-19. Secara tahapan sudah dibicarakan pada semua kepala sekolah. “Masyarakat banyak bertanya dikarenakan rasa was-was. Apalagi sekolah internasional sudah meliburkan siswanya atau anak belajar di rumah (home learning),” ungkapnya.

Baca juga:  Dugaan Perundungan Nakes, Kemenkes Paling Banyak Terima Laporan dari RSUP Prof. Ngoerah

Berdasarkan pertimbangan yang terjadi, keselamatan anak harus diutamakan sehingga diputuskan anak-anak belajar di rumah. Belajar bisa dilakukan lewat pemanfaatan teknologi yang ada saat ini. (Asmara Putera/balipost)

 

BAGIKAN