DENPASAR, BALIPOST.com – Pasar keuangan adalah pasar yang sangat dinamis. Nilai tukar mata uang, tingkat suku bunga, harga saham, harga obligasi dan instrumen-instrumen pasar keuangan lainnya setiap saat bergerak sejalan dengan dinamika yang terjadi di dunia. Tidak selamanya pergerakan yang terjadi di pasar keuangan ini memberikan dampak yang menguntungkan. Sebagai contoh, kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah dapat meningkatkan biaya produksi importer.
Di sisi lain kondisi ini juga dapat memberatkan orangtua yang anaknya sedang bersekolah di luar negeri. Contoh berikutnya dapat kita lihat pada saat terjadi kenaikan suku bunga, perusahaan-perusahaan yang memiliki utang dengan skema pembayaran bunga floating (mengambang mengikuti pergerakan suku bunga acuan) pasti akan menanggung tambahan beban bunga yang harus dibayarkan.
Kemudahan akses terhadap berita dan data sekarang ini sedikit banyak dapat membantu nasabah untuk melakukan analisis terhadap arah pergerakan instrumen-instrumen pasar keuangan. Selanjutnya berdasarkan prediksi inilah para pelaku usaha maupun individu-individu yang berkepentingan dapat menyusun rencana lindung nilai (hedging) yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pemimpin BNI Wilayah Bali Nusra I Made Sukajaya mengatakan, lindung nilai (hedging) adalah cara atau teknik untuk mengurangi risiko yang timbul maupun yang diperkirakan akan timbul akibat adanya fluktuasi harga di pasar keuangan. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah BNI menawarkan ragam produk lindung nilai (hedging) yang dapat dimanfaatkan untuk melindungi aset, kewajiban maupun arus kas nasabah dari dampak negatif pergerakan pasar keuangan.
“Saat ini BNI sudah menghadirkan tools yang dapat memudahkan nasabah untuk mengetahui profil risiko keuangannya melalui aplikasi BNI Digihedge yang dapat diakses melalui website www.bni.co.id. Sekaligus juga memberikan berbagai alternatif solusi, mulai dari transaksi yang sederhana seperti Forex Tom, Spot dan Forward hingga transaksi derivatif yang rumit seperti Interest Rate Swap (IRS), Cross Currency Swap (CCS), Call Spread Option (CSO) dan jenis transaksi lainnya,” lanjut Made Sukajaya.
Sebagai pemain utama penyedia layanan transaksi lindung nilai (hedging) di Indonesia, BNI berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya. Hal ini terbukti dengan penghargaan yang diterima BNI dari Alpha Southeast Asia, majalah investasi institusional pertama dan satu-satunya yang berfokus pada Asia Tenggara, berupa penghargaan sebagai Best Corporate Treasury Sales & Structuring Team dan Best FX Bank for Structured Hedging Solutions & Proprietary Trading Ideas di tahun 2019.
Penghargaan ini melengkapi kepercayaan dari nasabah untuk bertransaksi dengan BNI. Volume transaksi forex dan lindung nilai BNI pada tahun 2019 meningkat sebesar 5,77% dibanding dengan volume transaksi tahun 2018 dengan total nilai transaksi mencapai 38.72 miliar dolar Amerika Serikat. Untuk itu BNI juga menawarkan kemudahan yang sangat menarik dalam bertransaksi hedging, tanpa harus memiliki fasilitas treasury line atau menyerahkan 100% jaminan berupa marginal deposit.
Untuk mendapatkan informasi mengenai transaksi lindung nilai (hedging) serta produk-produk treasury lainnya, silakan menghubungi Kantor Cabang BNI terdekat atau langsung menghubungi Treasury Regional Area/TRA Denpasar di nomor telepon (0361) 227360, 227528. (Adv/balipost)