MANGUPURA, BALIPOST.com – HardysCorp yang didirikan oleh putra Bali Gede Hardy dan Ketut Rukmini Hardy pada 11 Juli 1997, yang saat ini telah melepaskan seluruh aset unit bisnisnya. Pelepasan aset itu guna penyelesaian kewajiban kepada seluruh krediturnya. Akan tetapi, HardysCorp tetap melakukan CSR HardysPeduli yang dilaksanakan melalui Hardys Foundation.
HardysCorp, senantiasa mendukung program Pemerintah Provinsi Bali itu. Karena itu, HardysCorp terus memberi suport Pemprov mewujudkan cita-cita menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali yang terkonsep dalam visi Gubernur Bali Wayan Koster yakni ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Implementasi konsep Tri Hita Karana yang berlandaskan Tri Kaya Parisuda itu juga tercantum dalam 9 Pilar HardysCorp.
Melalui CSR Hardys Peduli ikut melaksanakan secara nyata program Pemerintah Provinsi Bali, yaitu Gerakan Semesta Berencana: Bali Resik Sampah Plastik dan menunjukkan Bali terus berbenah untuk masalah sampah plastik di tengah masifnya pemberitaan media asing yang mencantumkan Bali dalam daftar destinasi wisata yang tidak layak dikunjungi di tahun 2020. CSR HardysPeduli kali ini melaksanakan kegiatan di Lingkungan Menesa, Desa Kampial, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (14/3).
Kegiatan CSR HardysPeduli ini dihadiri perwakilan Keluarga HardysCorp, rekanan bisnis, masyarakat setempat juga mengajak anak-anak karyawan, generasi muda HardysCorp, Hillary Angelina Gardenia Hardy (Hillary Hardy yang saat ini sedang bersekolah di Grade 11 UWC SEA Singapore), Lilly Harmony Hardy, dan Jasmine Lovely Hardy yang saat ini keduanya bersekolah di GMIS Bali, untuk mendapatkan edukasi secara nyata di lapangan.
Konsep CSR HardysPeduli adalah mengutamakan pemberian bantuan dalam bentuk Jnana Yadnya melalui proses edukasi kepada masyarakat. Tidak hanya dilaksanakan di public area atau kawasan wisata, HardysCorp juga melaksanakan CSR di tempat ibadah. Melalui CSR HardysPeduli ini diharapkan mampu membangun partisipasi masyarakat terutama generasi muda untuk berperan aktif dalam perlindungan lingkungan hidup.
Sangat penting menjaga keseimbangan alam dalam ajaran Tri Hita Karana yang berlandaskan Tri Kaya Parisuda. Ketika kita memberikan pelayanan kepada alam semesta, maka alam semesta akan memberikan pelayanan terbaiknya kepada kita. (kmb/balipost)