Alessandro Stefano ‘Teco’ Cugurra Rodrigues. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Usai dikalahkan Ceres Negros Filipina dengan skor 4-0 di ajang Piala AFC, praktis Bali United hanya memiliki jadwal latihan dua kali. Namun, patut disyukuri Fadil Sausu dan kawan-kawan sukses menundukkan tamunya Madura United dengan skor 3-1 dalam lanjutan Kompetisi Liga 1, di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Minggu (15/3) lalu.

Pasca laga, pelatih Bali United Alessandro Stefano ‘Teco’ Cugurra Rodrigues mengakui, asuhannya cepat beradaptasi dan melupakan segala kekalahan saat bertandang ke Filipina. Bahkan, para pemain kembali menemukan jati dirinya, hingga sukses menaklukkan tim tangguh Madura United. “Madura United diperkuat sederet pemain bintang dan tim ini mempunyai target yang selalu menghuni papan atas,” ucap Teco.

Baca juga:  Giliran Zona Orange Ini Catatkan Belasan Warga Terjangkit

Teco mengevaluasi, kekalahan Laskar Serdadu Tridatu di Filipina karena asuhannya tak pernah bermain di lapangan sintetis. Ia juga memuji penampilan Paulu Sergio dan Melvin Platje dalam upaya mendobrak pertahanan benteng lawan. Teco juga tak memungkiri bahwa Paulo Sergio sering menjadi target lawan-lawannya. Teco juga berharap Kompetisi Liga Indonesia tetap digulirkan dan sesuai jadwal Bali United harus bertandang ke Aceh, guna meladeni Persiraja Banda Aceh, pada 4 April mendatang.

Baca juga:  Melvin Platje Tak Pulang ke Belanda

Sementara, Paulo Sergio menerangkan, sebagai bagian dari taktik dan strategi lawan, dirinya sering dimatikan pergerakannya, namun yang terpenting wasit jeli dalam memberi hukuman kepada lawan, misalnya memberikan kartu kuning atau bahkan kartu merah. “Saya kira wajar saja bagian dari taktik jika saya ditempel ketat lawan, tetapi wasit dan hakim garis harus adil dalam memberikan keputusan,” ucap Paulo Sergio. Ia pun bangga, meskipun wabah corona merebak, tetapi suporter tetap berduyun-duyun datang ke lapangan.

Baca juga:  Cukur Kedah FC, Bali United Pimpin Grup G

Pada bagian lain, pelatih Madura United Rahmad Darmawan menilai, benteng pertahanan tim Sape Kerrab agak lengah hingga membuat Bali United bisa mencetak gol cepat pada menit ke-3. Ia menyebutkan, pertandingan seru dan saling jual-beli serangan. Hanya, sederet peluang emas Madura United belum mampu dikonversi menjadi gol.

Pada babak kedua, kembali terjadi peluang emas Madura United terbuang sia-sia.”Peluang kami lebih banyak, tetapi mungkin pemain kurang tenang dalam melakukan penyelesaian terakhir,” ujar Rahmad Darmawan. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN