SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ribuan wisatawan mancanegara (wisman) keluar dari Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (16/3). Ini menyusul adanya kebijakan Pemprov NTB menutup 3 Gili sebagai antisipasi mewabahnya COVID-19.

Ribuan wisman pun ke Bali melalui Pelabuhan Rakyat Padangbai. Dikhawatirkan adanya wisman ini akan menyeberang ke Nusa Penida.

Dikonfirmasi, Camat Nusa Penida, Komang Widiasa Putra, Selasa (17/3) mengatakan melihat adanya pergerakan wisatawan dalam jumlah besar bergerak ke tiga pulau di Nusa Penida. Sejauh ini, dikatakan kunjungan wisatawan masih normal, yang didominasi wisman Eropa dan Australia.

Baca juga:  Bali Sudah Mayoritas Zona Kuning COVID-19

Mereka, lanjutnya, diperiksa dengan ketat melalui proses screening di Pelabuhan Sampalan dan Banjar Nyuh di Pulau Nusa Gede serta di Pelabuhan Jungubatu di Pulau Lembongan. “Belum ada (eksodus ke Nusa Penida, red). Saya akan cek dulu lebih jauh,” kata Widiasa Putra.

Perbekel Lembongan I Ketut Gede Arjaya, saat dihubungi, juga mengaku akan mengecek lebih jauh informasi ini, untuk mengambil langkah-langkah antisipasi. Hal serupa juga disampaikan mantan Perbekel Jungut Batu Made Gede Suryawan, saat dihubungi Selasa (17/3).

Baca juga:  Seni Kolaborasi Tiga Negara Ada di Asia Tri Jogja 2017

Suryawan yang baru saja habis masa jabatannya pada 25 Februari ini, melihat belum ada lonjakan kunjungan wisatawan yang turun di Pelabuhan Rakyat Jungut Batu. Justru isu wabah COVID-19 membuat situasi di sekitarnya sepi.

Sebab, Lembongan dan Jungut selama ini menjadi lokasi favorit wisman asal Tiongkok untuk melihat kelestarian alam bawah lautnya. Sebagai tokoh masyarakat setempat, dia tetap menghimbau khususnya kepada jasa pengusaha boat agar senantiasa melakukan upaya-upaya antisipasi.

Baca juga:  Tak Satu Jalur dengan Pemerintah Pusat, Koster Sebut Punya Cara untuk Lobi Anggaran

Sesuai arahan Pemkab Klungkung, lakukan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin di setiap boat, untuk mencegah penyebaran COVID-19. Terapkan pola hidup bersih dalam setiap aktivitas. Sederhananya, siapkan cairan antiseptik di setiap boat. Selain itu, juga hindari tempat-tempat berkumpul selama 14 hari ke depan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN