DENPASAR, BALIPOST.com – Partai Golkar Bali mendorong pemerintah daerah untuk segera menggunakan dana darurat atau bantuan bencana (anggaran belanja tidak terduga, red) dalam APBD 2020. Pemprov Bali khususnya sudah menganggarkan belanja tidak terduga sebesar Rp 15 miliar.
“Kalau masih dirasakan kurang, kami setuju untuk disiapkan anggaran mendahului dari APBD 2020,” ujar Ketua DPD Golkar Bali yang juga Wakil Ketua DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry di Denpasar, Selasa (17/3).
Anggaran mendahului itu, lanjut Sugawa Korry, bisa disisihkan dari efisiensi perjalanan dinas, seminar-seminar, rapat-rapat dan pos anggaran lainnya yang bisa diefisiensikan. Dana darurat bisa dipakai untuk penyemprotan disinfektan secara massal, serta penyediaan sarana prasarana untuk rumah sakit, dokter, laboratorium dan lainnya.
Pemda diharapkan fokus untuk mengatasi pandemik virus corona bersama gerakan masyarakat. “Karena disamping terkait kesehatan dan keselamatan masyarakat, virus corona ini juga sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Menurut Sugawa Korry, wabah virus corona memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan. Diantaranya, pertumbuhan ekonomi akan stagnan dan berpotensi menurun, meningkatnya pengangguran, menurunnya daya beli masyarakat, serta pendapatan daerah/anggaran daerah juga berpotensi menurun. “Begitu juga selanjutnya, kalau tidak segera diatasi, penurunan akan berlanjut. Masyarakat yang paling menderita adalah masyarakat terbawah,” jelas Politisi asal Buleleng ini.
Untuk itu, Sugawa Korry menegaskan segala daya upaya harus dimaksimalkan untuk mengatasi pandemik virus corona melalui langkah-langkah pemerintah bersama gerakan masyarakat. Masyarakat harus dibantu lewat penyediaan semua kebutuhan alat dan bahan untuk gerakan tersebut.
Kemudian, memastikan kebutuhan bahan pokok tersedia cukup. “Awasi dan tindak kaum spekulan, bebaskan bunga dan tangguhkan cicilan kredit bank, bebaskan pph dan ppn,” tandasnya. (Rindra Devita/balipost)