setrum listrik
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOS.com – Masyarakat kini dibayangi rasa ketakutan akibat penyebaran COVID-19 atau virus Corona. Namun bila dibandingkan lakalantas, jumlah korban tewas jauh lebih besar.

Jumlahnya mencapai 70 orang dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. “Kalau soal virus Corona paling penting adalah menjaga kebersihan diri maupun lingkungan. Sebenarnya yang paling mengkhawatirkan adalah korban lakalantas. Sampai saat ini Polresta Denpasar menangani kasus korban tewas akibat lakalantas 70 orang, dari Januari sampai pertengahan Maret ini,” tegas Kapolresta Jansen.

Baca juga:  Penutupan Sementara ke Wuhan, Lion Air akan Ubah Rute Denpasar-Wuhan

Sedangkan korban meninggal akibat virus Corona di Bali,  kata Jansen, satu orang. Oleh karena itu, mestinya korban meninggal dunia akibat lakalantas membuat kita lebih prihatin dan korbannya masyarakat Bali.

Paling berbahaya kecelakaan lalu lintas karena bisa mengakibatkan meninggal dunia. Ia mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati saat menggunakan dan mengendarai kendaraan. “Yang jelas penyebabnya faktor kelalaian dari pengemudi. Kelalaian itu bisa mengemudi dalam keadaan tidak fit, tidak konsentrasi dan konsumsi miras. Korban lakalantas, termasuk WNA,” ungkapnya.

Baca juga:  Panglima : SDM Basarnas Harus Profesional

Satlantas Polresta telah berupaya menekan angka lakalantas tersebut. Upaya tersebut, diantaranya meningkatkan patroli, razia kendaraan, sosialisasi ke masyarakat agar disiplin berlalu lintas dan keselamatan nomor satu. “Soal (virus) Corona yang penting tetap jaga-jaga dan waspada,” tutup mantan Wakapolres Badung ini. (kerta negara/balipost)

BAGIKAN