DENPASAR, BALIPOST.com – Antusiasme masyarakat Bali terhadap sensus penduduk online (SPO) cukup tinggi. Walaupun berbagai kendala masih dijumpai.
Tercatat, hingga 16 Maret, sensus penduduk online telah diisi 76,49 persen masyarakat Bali. Hingga waktu sensus berakhir yaitu 31 Maret 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Bali optimis 100 persen penduduk mengisi sensus penduduk online.
Kepala BPS Bali Adi Nugroho mengatakan, meskipun situasi sedang dalam wabah Covid-19, masyarakat diharapkan meluangkan waktu mengisi sensus online. Ada rasa optimis yang muncul darinya ketika imbauan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah diserukan Presiden RI. “Paling tidak, angka yang didapat tidak terlalu mengecewakan sehingga langkah selanjutnya penyisiran penduduk yang tercecer ini bisa dilaksanakan dengan baik menggunakan landasan pengalaman dan antusiasme masyarakat yang sudah didapat sampai saat ini,” ujarnya.
Dari berbagai item kolom isian yang harus diisi penduduk, yang sulit untuk diisi yaitu masuk dalam server harus dilakukan berulang dan kolom pekerjaan. Sensus penduduk online telah menggunakan sistem validasi sehingga kesalahan input data dapat diminimalisir. “Semua kejanggalan isian sudah dicegah oleh sistem, dengan demikian diyakini data yang masuk dalam server sudah terjaga kualitasnya,” imbuhnya.
Pencapaian sensus online di Bali tidak jauh beda hasilnya dengan daerah lain karena sensus online merupakan barang baru yang dilakukan masyarakat. Antusiasme masyarakat di berbagai daerah juga sama dalam mengisi sensus online ini. “Yang membedakan hanya di Bali tidak banyak hunian seperti apartemen yang dihadapi di DKI, dan kota-kota besar lainnya, Surabaya, Bandung, Medan, di sana konon ada kesulitan ketika menjangkau sosialisasinya,” ungkapnya. (Citta Maya/balipost)