DENPASAR, BALIPOST.com – Ditemui via wawancara online, Dr. Dedy Ndun, M.Th, CBC tampak berbahagia karena penerapan sistem belajar online selama 14 hari yang dilaksanakan mulai 16 Maret 2020 di Sekolah Bali Star Academy sejauh ini telah berhasil dilakukan dengan lancar. Sekolah yang memiliki level Playroup/TK hingga SMU dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar tersebut sementara ini mengadakan sistem belajar secara online guna mendukung seruan Presiden Indonesia, Jokowi untuk belajar di rumah.
“Kita telah lebih dari siap”, demikian tandasnya mengawali wawancara online dari Sekolah Bali Star Academy (BSA) yang beralamat di H-Culture Building – Jln. By Pass Ngurah Rai 447 – Denpasar (seberang Panorama Tour).
“Guru-guru saat ini sedang menerapkan sistem belajar online, para murid berada di rumah dan terus dipantau baik oleh guru secara on line maupun oleh orang tua di rumah secara langsung”, demikian dikatakan Dedy yang telah 14 tahun berkecimpung di dunia pendidikan.
Sekolah BSA yang menekankan pada pendidikan karakter ini memiliki lesson plan yang sengaja disusun agar anak bisa belajar di luar sekolah dengan pendampingan orang tua.
Buku-buku referensi yang dipakai di BSA terbitan Marshall Cavendish School, Cambridge University, Bob Jones University, CCC, dll dari luar negeri maupun materi kurikulum nasional yang dipakai di BSA, telah diadopsi dan dirancang menggunakan sistem semi-homeschooling, sehingga orang tua terlibat aktif sebagai pengajar terbaik bagi anak-anak.
“Mengembalikan kedekatan anak dengan orang tua adalah tujuan kami,” tutur pria bergelar S3 dengan kemampuan photo character ini (Photo character adalah sebuah keahlian membaca karakter seseorang, mengetahui personality dan kecenderungan pendekatan belajar yang tepat – kinestetis, audio atau visual – bahkan dapat membaca pekerjaan yang tepat yang harus dilakukan agar seseorang berhasil di bidangnya).
Walaupun berharap pandemic Corona segera berakhir, Dedy berbesar hati bahwa saat ini proses belajar siswa TK hingga SMU di Bali Star Academy sedang dan dipastikan terus berlangsung dengan baik. Dedy sedang berpikir untuk menyampaikan juga materi devotion yang diadakan setiap hari di BSA secara on line streaming.
Devotion adalah sebuah metode briefing dalam bahasa Inggris yang disampaikan dalam bentuk motivasi, nyanyian, video dan gerakan yang membangun karakter anak. Materi devotion diantaranya adalah mengenai kejujuran, pentingnya kerja keras, pantang menyerah, menjaga pergaulan, berpikir kritis dan menjadi bijaksana dalam memutuskan sesuatu. “Kepintaran akademis harus diimbangi dengan pendidikan karakter,” demikian imbuhnya.
Jika penekanan hanya nilai akademis saja, maka anak tidak memiliki kekuatan untuk berhasil. Anak-anak BSA tidak boleh hanya sekedar pintar tapi harus tahu bagaimana cara mengungkapkan pendapat, menjual idenya, menghitung modalnya, dll.
Tidak heran jika sebagian besar materi di BSA disampaikan dengan sistem diskusi dan tanya jawab dua arah. Bahkan anak seusia TK telah diajar cara mempresentasikan sesuatu dalam bahasa Inggris.
Jika anak hanya memiliki nilai bagus di atas kertas, tanpa dibekali kemampuan untuk bekerjasama, mengungkapkan pendapat, ketrampilan memimpin dan bertanggungjawab, Dedy meragukan apakah anak-anak seperti itu akan siap masuk ke dunia kuliah dan bahkan dunia kerja nantinya.
Lulusan BSA, di usia belia, telah banyak yang terjun di dunia bisnis kreatif seperti modeling, fashion design, calligraphy (olah tulisan), mural, event organizer, photography, music, dan lainnya selain sebagian besar juga masih bersekolah di perguruan tinggi negeri dan swasta baik di dalam maupun di luar negeri. Saat ditanyakan lebih jauh mengenai apa itu devotion, Dedy tersenyum dan menjawab “makanya, saya undang ikut Coba Gratis di BSA!” Coba gratis sekolah di BSA bisa dipesan melalui kontak WA Ms. Mita di – 081337233852 atau kunjungi akun FB dan IG BSA. (Adv/balipost)