Ilustrasi. (BP/dok)

KUALA LUMPUR, BALIPOST.com – Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyebutkan hingga Sabtu (21/3) jam 20.00, empat orang lagi meninggal dunia akibat virus corona jenis baru, COVID-19. Sehingga jumlah total korban jiwa akibat penyakit tersebut mencapai delapan orang.

Pengumuman penambahan jumlah kematian tersebut disampaikan melalui akun twitter KKM dan Grup Telegram Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan KKM, Minggu (22/3), dikutip dari Antara. “Duka cita dimaklumkan bahwa hingga kini terdapat pertambahan empat lagi kasus kematian berkaitan COVID-19 yang telah dilaporkan ke CPRC Kebangsaan KKM,” kata Kementerian.

Baca juga:  Kedua Kalinya, Denpasar Perpanjang Masa WFH dan Belajar di Rumah

Kasus kematian kelima melibatkan seorang wanita berusia 79 tahun berkewarganegaraan Malaysia, yang dibawa ke Borneo Medical Centre pada 16 Maret 2020 setelah mengalami demam dan batuk selama lima hari. pada hari kedua, dia mengalami kesulitan bernapas namun keluarganya tidak menyetujui dia diberi alat bantuan pernapasan.

“Beliau dibawa pulang oleh keluarga pada 17 Maret 2020 dan dikabarkan meninggal dunia pada 18 Maret 2020. Dia mempunyai kontak dengan dua orang lagi yang disahkan positif yaitu anak laki-laki dan anak perempuannya,” bunyi keterangan KKM.

Baca juga:  Dari 27 Merk Ikan Kaleng Mengandung Cacing, 4 Beredar di Bali

Kasus kematian keenam adalah seorang perempuan, yang terkait dengan kasus kematian kelima. Kasus itu menyangkut seorang perempuan warga negara Malaysia berumur 40 tahun, yang masuk ke Rumah Sakit Umum Sarawak pada 18 Maret 2020 setelah mengalami demam dan batuk sejak 7 Maret 2020.

Kasus kematian ketujuh melibatkan seorang laki-laki warga negara Malaysia berumur 57 tahun. Pasien tersebut sebelumnya mempunyai riwayat perjalanan ke Vietnam dan kontak dengan kasus positif COVID-19 dari klaster tabligh.

Baca juga:  Dukung Seruan Gubernur, Ini Dilakukan Prajuru Banjar Tengah

Kasus kematian kedelapan adalah seorang lelaki warga negara Malaysia berusia 69 tahun dari klaster tabligh. Ia masuk ke Rumah Sakit Tumpat pada 16 Maret 2020 setelah mengalami gejala demam sejak 12 Maret 2020.

Pasien tersebut kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II, Kota Bharu pada 18 Maret 2020 setelah keadaan kesehatannya merosot dan kemudian memerlukan alat bantuan pernapasan pada keesokan harinya.

Ia dinyatakan meninggal dunia pada 21 Maret 2020 pada jam 16.00. (kmb/balipost)

BAGIKAN