PM Australia, Scott Morrison (tengah). (BP/AFP)

SYDNEY, BALIPOST.com – Australia pada Minggu (22/3) mengumumkan rencana pengeluaran dana sebesar 38 miliar dolar untuk membatasi kerusakan ekonomi dari pandemi coronavirus. Sebab warga diminta untuk membatalkan rencana perjalanan domestik untuk memperlambat penyebaran virus.

Bendahara Josh Frydenberg, dikutip dari AFP, mengatakan Aus $ 66 miliar terbaru yang diumumkan pada hari Minggu membawa langkah pemerintah dan bank sentral untuk mendukung perekonomian hingga Aus $ 189 miliar – atau hampir 10 persen dari produk domestik bruto (PDB).

“Masa-masa yang luar biasa ini membutuhkan tindakan luar biasa dan kami menghadapi tantangan global yang belum pernah kami hadapi sebelumnya,” katanya kepada wartawan di Canberra.

“Pengumuman hari ini akan memberikan harapan dan dukungan bagi jutaan warga Australia pada saat mereka sangat membutuhkannya.”

Baca juga:  Singapura Deteksi Kluster COVID-19 di Salah Satu RS Terbesarnya

Bisnis kecil dan nirlaba akan menerima subsidi tunai hingga Aus $ 100.000, pembayaran pengangguran akan digandakan sementara dan pensiunan akan menerima tunai Aus $ 750.

Pekerja yang penghasilannya turun setidaknya 20 persen karena wabah COVID-19 akan dapat mengakses dana pensiun mereka lebih awal. Mereka yang menghadapi kesulitan diizinkan untuk menarik hingga Aus $ 20.000 selama dua tahun.

Frydenberg mengatakan guncangan ekonomi sekarang diperkirakan “lebih dalam, lebih luas dan lebih lama” daripada yang diyakini hanya 10 hari yang lalu. Langkah-langkah tambahan akan diperlukan.

Negara itu tampaknya siap untuk masuk ke dalam resesi sebagai akibat wabah COVID-19 setelah rekor pertumbuhan ekonomi selama 29 tahun. Australia telah mencatat lebih dari 1.300 kasus dan tujuh kematian akibat COVID-19.

Baca juga:  Lima Hari Bali Dilanda Kabar Duka!!! Pasien COVID-19 Meninggal Kembali Bertambah

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pemerintah juga “bergerak segera” untuk merekomendasikan penghentian perjalanan yang tidak penting, memperingatkan langkah-langkah lebih lanjut akan segera dilakukan untuk menangani wabah lokal.

Dia mengatakan perjalanan yang berhubungan dengan pekerjaan, pengangkutan barang-barang kebutuhan pokok dan perjalanan dengan alasan untuk bertemu yang terkasih dapat berlanjut tetapi orang-orang harus membatalkan rencana perjalanan lain sebelum liburan sekolah Paskah yang akan datang. “Langkah-langkah yang lebih kuat akan dibuat dan diperuntukkan bagi daerah yang lebih lokal untuk menangani wabah,” kata Morrison.

Australia telah menutup perbatasannya, memberlakukan larangan masuk yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi non-penduduk dengan harapan membendung munculnya infeksi COVID-19. Empat wilayah Australia, yakni negara bagian pulau Tasmania, negara bagian Australia Selatan, negara bagian Australia Barat dan Wilayah Utara, juga telah menerapkan periode isolasi diri 14 hari untuk semua pengunjung.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Kembali Dilaporkan Bali, Jumlah Kasus Baru di Atas 130 Orang

Mengumumkan penutupan perbatasan negara bagian pada Minggu, Perdana Menteri Australia Barat Mark McGowan mengatakan dia mempertimbangkan untuk menggunakan Pulau Rottnest – tujuan wisata populer dan bekas situs penjara Aborigin – sebagai zona karantina bagi orang-orang yang menolak untuk menyendiri atau tidak dapat melakukannya.

Negara-negara bagian New South Wales dan Victoria pada Minggu mengumumkan penutupan layanan yang tidak penting, seperti supermarket, apotek, dan pompa bensin di antara bisnis-bisnis yang dikecualikan.

Morrison mengatakan para pemimpin politik akan bertemu Minggu malam untuk mempertimbangkan aturan isolasi yang lebih ketat. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN